IDENTIFIKASI CEMARAN SALMONELLA sp DAN ISOLASI BAKTERIOFAGE SEBAGAI BIOKONTROL DALAM PENANGANAN PASCA PANEN UDANG VANNAMEI (LITOPENNAUS VANNAMEI)

MUMPUNI UJI KAWEDAR ANJUNG , 1324051003 (2016) IDENTIFIKASI CEMARAN SALMONELLA sp DAN ISOLASI BAKTERIOFAGE SEBAGAI BIOKONTROL DALAM PENANGANAN PASCA PANEN UDANG VANNAMEI (LITOPENNAUS VANNAMEI). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf

Download (21Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2004Kb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1639Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Produksi udang Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, namun ekspor udang ke luar negeri mengalami hambatan dan penolakan, diantaranya disebabkan oleh cemaran bakteri Salmonella sp. Cemaran bakteri Salmonella menyebabkan penurunan mutu udang tidak aman dikonsumsi. Penurunan cemaran Salmonella selama budidaya dan pengolahan dengan menggunakan antibiotik dilarang karena menyebabkan efek negatif terhadap konsumen. Salah satu alternatif bahan alami yang aman digunakan untuk menurunkan cemaran Salmonella adalah penggunaan bakteriofage. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi cemaran Salmonella terhadap penurunan mutu organoleptik udang vannamei, mengisolasi bakteri Salmonella dan bakteriofage Salmonella pada udang vannamei. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel udang vannamei dari Kecamatan Wonosobo, Kotaagung, Padang Cermin dan Rawajitu Timur masingmasing sebanyak 3 ulangan untuk dilakukan uji terhadap mutu organoleptik dan identifikasi cemaran bakteri Salmonella. Isolat Salmonella yang dihasilkan selanjutnya digunakan sebagai sel inang untuk isolasi bakteriofage Salmonella dengan mengikuti metode yang digunakan Sartika (2012). Cemaran Salmonella pada udang vannamei dari Kecamatan Wonosobo, Kotaagung dan Padang Cermin mengakibatkan sampel udang mengalami penurunan nilai organoleptik. Nilai organoleptik sampel udang dari Kecamatan Wonosobo adalah 8,80, 7,79 dan 8,54, Kecamatan Kotaagung 8,93 8,54, dan 7,59, sedangkan Kecamatan Padang Cermin 8,80, 8,80 dan 8,36. Rata-rata organoleptik udang dari Kecamatan Rawajitu Timur 9, artinya belum mengalami perubahan mutu udang segar. Rata-rata organoleptik udang masih di atas 7 sehingga masih dapat diterima oleh konsumen dan belum menunjukkan adanya pembusukan akibat cemaran Salmonella. Udang vannamei Kecamatan Wonosobo 100% positif tercemar Salmonella, Kecamatan Kotaagung dan Kecamatan Padang Cermin sejumlah 33,3% positif tercemar Salmonella sedangkan sampel udang Kecamatan Rawajitu Timur, tidak ada yang tercemar Salmonella.. Hasil isolasi Salmonella diperoleh 2 isolat Salmonella sebagai kandidat inang untuk isolasi bakteriofage. Diperoleh 42 isolat bakteriofage Salmonella sp sebagai biokontrol Salmonella pada penanganan pasca panen udang Vannamei. KATA KUNCI : Salmonella, Bakteriofage, Udang Vannamei, Pasca Panen ABSTRACT Indonesia's shrimp production has increased every year, but the export to overseas encountered resistance and rejection, which are caused by bacterial contamination of Salmonella sp. Salmonella contamination causes a decrease in the quality and shrimp is not safe to eat. Decrease in Salmonella contamination during cultivation and processing with the use of antibiotics banned for causing a negative effect on consumers. One alternative natural ingredients that are safe to use to reduce Salmonella contamination is the use of bacteriophages. This study was conducted to identify the Salmonella contamination to the decline of the organoleptic quality of vannamei shrimp, isolate Salmonella bacteria and Salmonella’s bacteriophages in vannamei shrimp. The study was conducted by taking a sample of vannamei shrimp from the District of Wonosobo, Kotaagung, Padang Cermin and Eastern Rawajitu respectively of 3 replications to test the organoleptic quality and identification of Salmonella bacteria contamination. Salmonella isolates produced subsequently used as a host cell for the isolation of bacteriophage virulent to Salmonella by following the method used by Sartika (2012). Salmonella contamination on vannamei shrimp from the District of Wonosobo, Kotaagung and Padang Cermin resulted shrimp samples decreased organoleptic value. Organoleptic value of District of Wonosobo shrimp sample was 8.80, 7.79 and 8.54, District Kotaagung 8.93 8.54, and 7.59, while the District of Padang Cermin 8.80, 8.80 and 8.36. Average organoleptic shrimp from District of East Rawajitu 9, meaning not change the quality of fresh shrimp. Average organoleptic shrimp still above 7 so that they can be accepted by consumers and has not shown any decay due to Salmonella contamination. Vannamei shrimp samples from District of Wonosobo 100% positive contaminated with Salmonella, District Kotaagung and District Padang Cermin a 33.3% positive samples contaminated with Salmonella while Rawajitu Eastern District of shrimp, no contaminated with Salmonella. The result of the isolation of Salmonella isolates obtained 2 as a candidate host for insulation bacteriophages. Obtained 42 isolates of bacteriophages as biocontrol Salmonella on post-harvest handling of Vannamei shrimp. KEYWORDS: Salmonella, bacteriophage, Vannamei shrimp, Post-Harvest

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > Budidaya . Perikanan . Angling
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Teknologi Industri Pertanian
Pengguna Deposit: 5043004 . Digilib
Date Deposited: 12 Apr 2016 04:53
Terakhir diubah: 12 Apr 2016 04:53
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21600

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir