LINTANG YUNITA AFRIANA, 1216021063 (2016) SIKAP POLITIK ANAK PUNK DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2015 (STUDI DI KECAMATAN BANDAR JAYA, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf Download (42Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1945Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1879Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Anak Punk tidak memiliki ketertarikan terhadap kehidupan politik dan bersikap apatis terhadap pemilihan umum. Pemilu sebagai sumber legitimasi mengandalkan partisipasi semua warga negara, termasuk anak Punk untuk ikut memilih dalam pemilihan kepala daerah. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tentang “Sikap Politik Anak Punk Dalam Pemilihan Kepala Daerah Lampung Tengah Tahun 2015”. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui sikap politik anak Punk dalam Pemilihan Kepala Daerah Lampung Tengah Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif deskriptif, karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara terperinci mengenai fenomena sikap politik anak Punk dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2015. Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap politik anak Punk dalam pemilihan kepala daerah Kabupaten Lampung Tengah tahun 2015 menunjukan kategori sikap positif. Sikap politik anak Punk melibatkan tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan evaluatif. Pada proses pilkada, ketiga komponen tersebut menyangkut tentang anak Punk bahwa dirinya sebagai pemilih, tentang kandidat pilkada, partai pengusung kandidat, penyelenggara dan proses penyelenggaraan, visi dan misi para kandidat pilkada. Pada komponen kognitif menunjukan bahwa anak Punk mengetahui pelaksanaan, maksud dan tujuan pemilihan kepala daerah, namun tidak mengetahui siapa saja calon, apa saja partai pengusung, proses penyelenggaraan, serta visi dan misi calon kepa daerah dalam pemilihan kepala daerah. Pada komponen afektif menunjukan bahwa anak Punk percaya memeroleh hak pilih dalam pemilihan kepala daerah, memiliki perasaan yang netral terhadap calon kepala daerah, setuju terhadap partai pengusung calon kepala daerah, percaya terhadap penyelenggara pemilihan kepala daerah, peduli terhadap proses penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, netral terhadap visi dan misi calon kepala daerah. Pada komponen evaluatif menujukan bahwa anak Punk menilai pantas untuk memeroleh hak pilih dalam pemilihan kepala daerah, menganggap calon kandidat layak untuk mencalonkan diri, menilai netral terhadap partai pengusung calon kandidat, menilai netral terhadap penyelenggara, menilai proses penyelenggaraan berjalan lancar, serta menilai visi dan misi yang dibuat calon kandidat sesuai dengan kebutuhan masyarakat Lampung Tengah. Pada penelitian ini ditemukan inkonsistensi terhadap jawaban anak Punk diantara komponen kognitif, afektif dan evaluatif. Inkonsistensi terjadi pada tidak adanya pengetahuan (kognitif) anak Punk tentang kandidat pilkada, partai pengusung kandidat, penyelenggara dan proses penyelenggaraan, serta visi dan misi para kandidat pemilihan kepala daerah, namun anak Punk dapat bersikap (afektif), dan dapat memberikan penilaian (evaluatif). Inkonsistensi teradi karena berdasarkan hasil penelitian anak Punk berperilaku menyimpang. Hal ini kemudian membuktikan bahwa ternyata ada disorientasi terhadap masalah politik (pemilihan kepala daerah) untuk kaum Punk. Disorientasi tersebut adalah Punk tidak memikirkan sampai pada kehidupan orang lain, hanya memikirkan kesenangan yang diukur dari diri sendiri. Oleh karena itu, wajar jika Punk tidak memerhatikan lingkungannya termasuk dalam pemilihan kepala daerah. Kata kunci: Sikap politik, komponen sikap politik, Punk POLITICAL ATTITUDE PUNK KIDS CENTRAL LAMPUNG REGION IN ELECTION 2015 (STUDY IN BANDAR JAYA, CENTRAL LAMPUNG REGION) The Punk has not interest in politics and apathy towards elections. Election as a source of legitimacy relied on the participation of all citizens, including Punk to vote in local election. Therefore, researcher conducted a study on "Political Attitude Punk Kids Central Lampung Region In Election 2015". The aim of this research is to determine political attitude of Punk kids Central Lampung Region Election 2015. This study use quantitative descriptive methode, because this study aims to depict or describe in detail the phenomena of political attitude Punk Kids Central Lampung Region In Election 2015. The results show that the political attitude of Punk Kids in local election Punk Kids Central Lampung Region In Election 2015 show a positive attitude category. The Punk political attitude involves three components such as cognitive, affective and evaluative. In the election process, these three components such as concerning Punk himself as a voter, on election candidates, the bearer party candidates, organizers and the implementation process, the vision and mission of the election candidates. In the cognitive component show that Punk know the implementation, purpose and objective of the local election, but not knowing who the candidates, any bearer party, the process of implementation, as well as the vision and mission of candidates in local election. On the affective component show that Punk believe acquiring the right to vote in local election, has a feeling neutral towards prospective head region, agreed to the bearer party candidate for region head, believed to organizers of local elections, concerned about the process of the local elections, neutral towards vision and mission of prospective head region. In component evaluative directing that the Punk assess appropriate to obtain the right to vote in local elections, considers prospective candidates eligible to run, judging neutral to the bearer party candidates, assess neutral to the organizers, assess the implementation process runs smoothly, as well as assess the vision and mission made candidates in accordance with the needs of the Central Lampung. This study found inconsistencies the answers of Punk among components of cognitive, affective and evaluative. Inconsistencies occur in the absence of knowledge (cognitive) Punk on candidates election, the bearer party candidates, organizers and the process of implementation, as well as the vision and mission of the candidate's local election, but the Punk can be attitude (affective), and can provide assessment (evaluative) , Inconsistency because based on research results Punk misbehaves. It was later proved that there was a disorientation of the political problems (the local elections) for the Punk. Disorientation Punk is not thought of until the lives of others, just think of the fun is measured from yourself. Therefore, it is natural that Punk is not noticed in the election environment, including election. Keywords: Political attitude, political
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > H Social Sciences (General) |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Pemerintahan |
Pengguna Deposit: | 8915131 . Digilib |
Date Deposited: | 18 Apr 2016 04:17 |
Terakhir diubah: | 18 Apr 2016 04:17 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21731 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |