STRUKTUR HISTOLOGI TUNAS ANGGOTA DEPAN FETUS MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.)

Puty Orlando A., 1217021062 (2016) STRUKTUR HISTOLOGI TUNAS ANGGOTA DEPAN FETUS MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK RIMPANG RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.). FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (81Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1975Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1787Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Senyawa teratogen merupakan senyawa yang dapat menyebabkan kecacatan pada individu terpapar. Rimpang teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa saponin, sineol, pinen, siperon, rotunol, siperenon, siperol, alkaloid, flavonoid, tanin, pati, glikosida, furochromones, serta seskuiterpenoid. Dengan adanya senyawa tersebut perlu adanya pengujian mengenai efek samping pemakaiannya terhadap janin. Tunas anggota depan merupakan bagian ekstrimitas yang pertama kali tumbuh, sehingga dapat diamati adanya kelainan. Penelitian ini dilaksanakan pada November 2015-Februari 2016 di Laboratorium Zoologi FMIPA Universitas Lampung. Dengan tujuan untuk mengetahui efek pemberian ekstrak rimpang rumput teki terhadap kelainan struktur histologi tunas anggota depan fetus mencit yang diberikan pada masa prenatal. Penelitian ini dirancang secara acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 kali pengulangan dengan dosis ekstrak rimpang teki yaitu: 45mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P2), 90mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P3), 135mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P4), dan 0,4 ml aquabides (K) sebagai kontrol. Parameter yang diamati mencakup zona cadangan kondrosit, zona proliferasi, zona maturasi, dan zona kartilago yang mengalami mineralisasi. Data dianalisis ragam (anara) dan apabila menunjukkan perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan dosis ekstrak rimpang teki mengakibatkan penurunan ketebalan zona cadangan kondrosit, zona proliferasi, dan zona maturasi. Rerata ketebalan zona cadangan kondrosit berturut-turut yaitu 310,83μm, 230,83μm, 226,67μm, dan 142,5μm. Rerata ketebalan zona proliferasi berturut-turut yaitu 216,67μm, 141,67μm, 140μm, dan 130μm. Rerata ketebalan zona maturasi berturut-turut yaitu 95,83μm, 92,08μm, 72,5μm, dan 62,5μm. Perlakuan dosis 135mg/40g BB dalam 0,4 ml aquabides (P4) mengakibatkan penurunan ketebalan zona kartilago yang mengalami mineralisasi yaitu dari rerata 563,33μm menjadi 481,66μm. Kata kunci : Efek Teratogen, Rimpang Teki, Mencit, Tunas Anggota Depan.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi
Pengguna Deposit: 92852989 . Digilib
Date Deposited: 27 Apr 2016 02:45
Terakhir diubah: 27 Apr 2016 02:45
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21935

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir