THERESIA OKTAVIA EKA NURSANTI, 1212011339 (2016) PERAN KECAMATAN DALAM PEMELIHARAAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA DI KECAMATAN TANJUNGSENANG BANDAR LAMPUNG. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf Download (13Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (934Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (870Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Pasal 29 ayat (2) UUD 1945 menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan itu. Oleh karena itu diterbitkan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah. Tugas dan kewajiban camat salah satunya memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat agar terwujudnya kerukunan umat beragama di wilayah kecamatan. Namun di Kecamatan Tanjung Senang terjadi konflik antar umat beragama dikarenakan adanya pembangunan Gereja. Permasalahan dalam penulisan skripsi ini yaitu untuk mengetahui peran Kecamatan, dan faktor pendukung, penghambat kecamatan dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan normatif empiris dengan prosedur pengumpulan data berupa studi kepustakaan dan studi lapangan. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif yakni dengan menguraikan data hasil penelitian secara rinci dalam kalimat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:1) Penyelesaian konflik di Kecamatan Tanjung Senang peran kecamatan adalah sebagai fasilitator yang memfasilitasi musyawarah yang dilakukan selama terjadinya konflik hingga ditemukannya titik terang konflik, dengan mengadakan pertemuan para tokoh agama, Lurah, Polsek Tanjung Senang, panitia pembangunan Gereja, dan tokoh masyarakat yang berada di wilayah kecamatan untuk membahas konflik yang terjadi mengenai pembangunan Gereja. Motivator yaitu memberikan motivasi kepada masyarakatnya agar saling tenggang rasa, saling menghargai dan toleransi antar umat beragama. Koordinator yaitu melakukan rapat koordinasi, pertemuan tersebut untuk membahas penyelesain masalah mengenai konflik pembangunan Gereja yang berujung pada kesepakatan pendirian rumah ibadah agar Gereja yang akan dibangun 300M2 .2) Faktor penghambat bagi kecamatan dalam pemeliharaan kerukunan umat beragama di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung adalah sulitnya memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan menumbuhkembangkan rasa toleransi antar umat beragama karena setelah terjadi konflik banyak provokator dan konflik semakin sulit diatasi, serta pemerintah kecamatan mengalami kesulitan dalam mengumpulkan para tokoh agama. Berkenaan dengan hasil penelitian, maka disarankan kepada pihak yang terkait agar melakukan penyuluhan serta harus lebih baik lagi dalam mengkoordinasikan perangkat kecamatan dan perangkat kelurahan sehingga tercipta suatu kehidupan masyarakat yang harmonis di wilayah kecamatan. Kata Kunci : Peran Kecamatan, Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pendirian Rumah Ibadah THE ROLE OF DISTRICT IN MAINTAINING THE RELIGIOUS HARMONY IN TANJUNG SENANG DISTRICT BANDAR LAMPUNG CITY The article No 29 on paragraph 2 of constitution 1945 states that the State guarantees the freedom of each citizen to profess his own religion and to worship according to religion and beliefs. Therefore it is published a Joint Regulation of Religious Minister and Home Affair Minister No. 9 and No. 8 of 2006 about the guidelines of the Implementation of Task Regional chief in maintaining a Religious Harmony, Forum Empowerment of Religious Harmony and establish of Worship Houses. One of Duties and liability of regional chief is maintaining a peace and public order for the realization of religious harmony in the district. However, in Tanjung Senang district, there is a conflict between religious people due to establish of the Church. The aims of this research were to find out the role of District, supporting, and inhibiting factor in maintaining the religious harmony in Tanjung Senang district Bandar Lampung city. The approach used in this research was normative empirical approach that obtained from literature and field studies. Data analysis technique used was descriptive qualitative by outlining the research data in detail in sentences form in accordance to applicable regulations. The results showed that: (1) the role of district in resolving a conflict in Tanjung Senang District was as a facilitator by facilitating a deliberation among religious leaders, village chief, Tanjung Senang polices, church establishment committee, and community leaders. Motivator is to motivate communities to tolerance, mutual respect and tolerance among religions. Coordinator is coordination meeting. The meeting was to discuss about the conflict of Church establishment namely to deal the Church to be built 300m2. (2) The inhibiting factors in maintaining the religious harmony in Tanjung Senang district Bandar Lampung city was the difficulty of giving understanding to the public about the importance of maintaining and promoting a sense of moderation and tolerance. The suggestion given in this research were to the parties concerned to conduct a counselling and should be better at in coordinating the districts and the villages to create a harmonious community life in the districts. Keywords: The Role of District, The maintenance of Religious Harmony, Establish of Worship Houses.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > KZ Law of Nations |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | 27933168 . Digilib |
Date Deposited: | 03 May 2016 04:01 |
Terakhir diubah: | 03 May 2016 04:01 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22142 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |