ANALISIS KEKUATAN ALAT BUKTI KETERANGAN SAKSI ANAK (KORBAN) DALAM PERKARA PEMERKOSAAN (Studi Putusan Nomor 54/Pid.B/2015/PN.BBU)

Hakim Agoeng Titayasa Rasoen, 1422011038 (2016) ANALISIS KEKUATAN ALAT BUKTI KETERANGAN SAKSI ANAK (KORBAN) DALAM PERKARA PEMERKOSAAN (Studi Putusan Nomor 54/Pid.B/2015/PN.BBU). Masters thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (INDONESIA & INGGRIS).pdf

Download (347Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4004Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Setiap proses peradilan terhadap perkara pemerkosaan atau pencabulan sering dihadapkan pada kurangnya alat bukti, dalam hal ini hanya alat bukti surat yaitu visum et repertum yang mana surat dan keterangan terdakwa tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukan tindak pidana. PadaPutusanNomor 54/Pid.B/2015/PN.BBU hanya memiliki alat bukti visum et repertum serta kesaksian korban. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah kekuatan alat bukti keterangan saksi anak (korban) dalam perkara pemerkosaan Nomor 54/Pid.B/2015/PN.BBU. Bagaimanakah dasar pertimbangan Hakim dalam menggunakan alat bukti keterangan saksi anak dalam Putusan Nomor 54/Pid.B/2015/PN.BBU. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normative dan pendekatan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Kemudian diolah dan dianalisis, lalu ditarik suatu kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: Alat bukti keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1 angka 27 KUHAP. Dasar hakim mempertimbangkan keterangan anak, sebagai tambahan alat bukti yang sah lainnya dikarenakan telah lebih dulu ada alat bukti yang sah, dalam hal ini keterangan saksi yang disumpah, surat Visum et Repertum dan keterangan terdakwa, alat bukti yang sah itu telah memenuhi batas minimum pembuktian yakni telah ada sekurang-kurangnya 2 (dua) alat bukti yang sah dan kemudian antara keterangan saksi anak yang dilakukan tanpa sumpah tersebut dengan alat bukti lain yang sah saling bersesuaian. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Agar jaksa penuntut umum dapat mempertimbangkan keterangan saksi anak (korban) yang bersesuaian dengan keterangan saksi lain sehingga dapat dijadikan alat bukti. Hakim menjatuhkan hukuman harus mempertimbangkan derita seumur hidup yang diterima korban. Kata Kunci :Alat Bukti, Saksi Anak, Pemerkosaan ABSTRACT Each judicial proceedings on case of rape or sexual abuse often faced with a lack of evidence, in this case only the written evidence that a post mortem which letters and the testimony of the defendant is not sufficient to prove that the defendant is guilty of committing a crime. PadaPutusanNomor 54 / Pid.B / 2015 / PN.BBU only have a post mortem evidence and the testimony of the victim. The problem in this research is: How does the strength of the evidence the testimony of children (victims) in a rape case No. 54 / Pid.B / 2015 / PN.BBU. How is the consideration of Judges in using evidence the testimony of children in Decision No. 54 / Pid.B / 2015 / PN.BBU. This study used juridical normative and empirical juridical approach. The data used is secondary data and primary data. Then processed and analyzed, and then drawn a conclusion. Based on the results of research and discussion it can be concluded that: Evidence witness testimony is one type of evidence in a criminal case in the form of witness testimony about a criminal and he heard him, he sees himself and his own experience, as mentioned in Article 1 paragraph 27 Criminal Procedure Code. Basic judges consider the testimony of children, in addition to legal evidence more due to have first no valid evidence, in this case the witness is sworn in, the letter Visum et Repertum and information from the defendant, the legal evidence it has met the minimum threshold of proof that there have been at least two (2) valid evidence and then between the testimony of children who do without so with other valid evidence fit together. Suggestions put forward in this study are: To the public prosecutor may consider the testimony of children (victims) that corresponds with other witness testimony so that it can be used as evidence. The judge sentenced him to consider the suffering victim received a lifetime. Keywords: Evidence, Witness Child Rape

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial > 340 Ilmu hukum
Program Studi: Fakultas Hukum > Magister Hukum S2
Pengguna Deposit: 27644457 . Digilib
Date Deposited: 19 May 2022 07:01
Terakhir diubah: 19 May 2022 07:01
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/22652

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir