, Supoyo (2014) EFEKTIVITAS TINDAKAN KEPOLISIAN MELALUI OPERASI SIKAT KRAKATAU DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN DAN PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DI PROVINSI LAMPUNG. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (204Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (73Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf Download (240Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (303Kb) | Preview |
|
|
File PDF
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (271Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (72Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (336Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (288Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (94Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (370Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (153Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (158Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Data tahun 2010 menunjukkan bahwa sebelum dilaksanakannya operasi sikat Krakatau khusus pencurian dengan pemberatan (curat) menempati peringkat pertama dengan jumlah 2.342 kasus sedangkan penyelesaiannya rendah hanya 821 kasus atau 35,05%. Selanjutnya pencurian dengan kekerasan (curas) menempati urutan kelima dengan jumlah kasus 997 kasus dengan penyelesaian yang sangat rendah yaitu 30,29%. Walupun curas menempati urutan kelima tetapi dampak yang ditimbulkan di masyarakat cukup berdampak negatif terutama hubungannya dengan Lampung sebagai pintu gerbang Sumatera. Ini dapat menimbulkan citra Lampung “tidak aman” yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan dan penelitian ini, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Pendekatan Yuridis Normatif, yang dilakukan dengan cara menganalisis teori-teori, konsep- konsep, serta perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan. Selanjutnya yaitu Pendekatan Yuridis Empiris yang dilakukan dengan penelitian di lapangan dengan melakukan wawancara dengan pakar terkait baik dengan akademisi, pengamat hukum. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa pelaksanaan tugas operasi kewilayahan kepolisian di Wilayah Polda Lampung menunjukkan hasil yang cukup efektif dengan menurunnya tindak pidana curat dan curas secara bertahap dari tahun 2010 sebelum dilaksanakannya operasi dengan tahun 2011-2012 setelah dilaksanakannya operasi serta masa penahanan dari rata-rata untuk tindak pidana curat dan curas dari 20-60 ahri menjadi rata-rata 15-40 hari dan penyelesaian perkara dari 20-120 hari menjadi 15-60 hari. Namun dalam pelaksanaan tindakan kepolisian masih mengalami faktor-faktor penghambat sebagai berikut: faktor hukumnya, yaitu peraturan perundang-undangan sendiri, aparat penegak hukumnya, faktor sarana atau fasilitas, faktor masyarakat, dan budaya di masyarakat. Pada akhirnya disarankan mengenai perlunya tambahan waktu dari 20 menjadi 30 hari dan dari 2 kali setahun manjadi 3 kali setahun dan ditingkatkannya kesempatan para anggota kepolisian untuk ikut pelatihan-pelatihan sebagai pendukung jalannya operasi kepolisian. Kata Kunci: Efektivitas, Operasi Kepolisian, Curat Curas
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | > > KZ Law of Nations |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Magister Hukum S2 |
Pengguna Deposit: | A.Md Cahya Anima Putra . |
Date Deposited: | 14 Jul 2014 05:38 |
Terakhir diubah: | 14 Jul 2014 05:38 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2306 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |