BENNY SETIYADI, (2014) PERBANDINGAN EFEK KEMOPREVENTIF PEMBERIAN EKSTRAK DAN INFUSA DAUN SIRSAK (Annona Muricata L.) TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS JARINGAN PAYUDARA TIKUS BETINA GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI DMBA. Universitas Lampung, Fakultas Kedokteran.
|
File PDF
COVER DALAM.pdf Download (23Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRACT.pdf Download (83Kb) | Preview |
|
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (58Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR ISI.pdf Download (86Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR GAMBAR.pdf Download (57Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR TABEL.pdf Download (65Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Download (3665b) | Preview |
|
|
File PDF
BAB I.pdf Download (382Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB II.pdf Download (228Kb) | Preview |
|
|
File PDF
BAB III.pdf Download (573Kb) | Preview |
|
File PDF
BAB IV.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (495Kb) |
||
|
File PDF
BAB V.pdf Download (86Kb) | Preview |
|
|
File PDF
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (142Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kanker payudara merupakan keganasan yang berasal dari epitel duktus dan lobulus. Angka kejadian kanker payudara menempati urutan kedua di Indonesia setelah kanker serviks. Upaya pengobatan dengan kemoterapi masih banyak menimbulkan efek samping. Efek samping ini dapat diminimalisir dengan penggunaan agen kemopreventif dalam infusa dan estrak daun sirsak yang bekerja secara selektif dalam menyerang sel kanker. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Post Test Only With Control Group Design, menggunakan 24 ekor tikus putih betina galur sprague dawley yang diacak kedalam 4 kelompok. Kelompok K (kontrol negatif) hanya diberi aquadest 1 cc setiap hari; Kelompok 1 (kontrol positif) diinduksi DMBA 20 mg/kg BB 2 x seminggu, dan diberi aquadest; Kelompok 2 (ekstraksi) diinduksi DMBA dan diberi ekstrak daun sirsak dosis 40 mg/kg BB; Kelompok 3 (infusa) diinduksi DMBA dan diberi infusa daun sirsak dosis 0,2 gr/ml. Masing–masing perlakuan diberikan dengan sonde oral selama 4 minggu. Setelah 4 minggu, tikus dilakukan terminasi dengan cara diberi anastesi, dislokasi servikal dan dilakukan pengambilan bagian kelenjar payudara tikus. Setelah itu dibuat sediaan Hematoxylin Eosin dan dilakukan pengamatan terhadap tingkatan hiperplasia epitel. Dari hasil penelitian didapatkan rerata hiperplasia epitel kelompok K (0,03 ± 0,81), kelompok 1 (2,2 ± 0,21), kelompok 2 (0,7 ± 0,1), dan kelompok 3 (1,03 ± 0,12). Dengan menggunakan uji statistik Kruskall-Wallis didapatkan hasil bahwa terdapat minimal 2 kelompok yang mengalami perbedaan yang signifikan. yang dilanjutkan dengan uji post hoc Mann-Whitney didapatkan perbedaaan yang signifikan (p<0,05). Kata kunci : Daun sirsak, Estrak, Infusa, DMBA
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > R Medicine (General) |
Program Studi: | Fakultas Kedokteran > Prodi Pendidikan Dokter |
Pengguna Deposit: | UPT Perpustakaan Unila |
Date Deposited: | 14 Jul 2014 05:54 |
Terakhir diubah: | 14 Jul 2014 05:54 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/2323 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |