PEMANGKU ADAT,KEKUASAAN DAN PENANGANAN KONFLIK (Studi Perbandingan Konflik Balinuraga di Kabupaten Lampung Selatan dan Konflik Anak Tuha di Kabupaten Lampung Tengah)

Wira Kurniawan, (1426021034) (2016) PEMANGKU ADAT,KEKUASAAN DAN PENANGANAN KONFLIK (Studi Perbandingan Konflik Balinuraga di Kabupaten Lampung Selatan dan Konflik Anak Tuha di Kabupaten Lampung Tengah). Masters thesis, UNIVRSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK BAHASA INDONESIA.pdf

Download (6Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya staf

Download (3044Kb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2270Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Latarbelakang konflik yangmelibatkan Desa Balinuraga dengan Desa Agom, dan antara Desa Tanjung Harapan dan Tanjungrejo serta dipicu adanyakesalahfahaman. Penelitian ini mengkaji tentang pola hubungan kekuasaan antara pemangku adat dengan pemerintah, masyarakat, danpemangku adat etnis lain, dalam penanganan konflik Balinuraga dan Anak tuha.Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara mendalam, pengamatan langsung, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian inimenunjukan adanya pola hubungan kekuasaan pemangku adat dengan pemegang kekuasaan lain dalam penanganan konflik. Pola hubungan kekuasaan pemangku adat dengan pemerintah tidak terjadi dengan baik.Konfikterjadi karna pola hubungan pemangku adat dengan masyarakattidak harmonis.Pola hubungan antara pemangku adat yang berbeda etnis dari dua desa juga tidak berjalan baikdan harmonis.Pemangku adat diharapkan dapat menjalin pola hubungan dan komunikasi dalam penanganan konflik.Muncul dan berkembangnya konflik serta sulit atau mudahnya penyelesain konflikdikarenakan kurang terjalinnya pola hubungan kekuasaan yang baik dari para pemegang kekuasaan. Kata Kunci : Pemangku Adat, Kekuasaan,dan Penanganan Konflik. abstrak inggris Background conflict involving Balinuraga village with Agom village, and the village of Tanjung Harapan and Tanjungrejo and triggered their misunderstanding. This study examines the pattern of power relations between indigenous stakeholders with governments, communities and other ethnic indigenous stakeholders, conflict resolution and Child tuha Balinuraga. The method used is qualitative. Data collection techniques using in-depth interviews, observation and documentation. Data analysis using data triangulation techniques. These results indicate the existence of a pattern of power relations indigenous stakeholders with other power holders in resolving the conflict. The pattern of power relations indigenous stakeholders with government is not going well. Konfik happens because the pattern of traditional authorities with public relations strained. The pattern of relationships between different ethnic indigenous stakeholders of the two des also not work well and harmoniously. Traditional authorities are expected to establish patterns of relationship and communication in resolving the conflict. Emergence and development of the conflict as well as difficult or easy a settlement of conflict due to lack of intertwining pattern of power relations both from the authorities. Keyword : chieftain, dominance and conflict handling

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: 300 Ilmu sosial
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 3154674 . Digilib
Date Deposited: 19 May 2022 07:25
Terakhir diubah: 19 May 2022 07:25
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23282

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir