TINGKAT KELULUSHIDUPAN POST LARVA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) YANG DIPELIHARA pada MEDIA SALINITAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKLIMATISASI BERTINGKAT

HELDA SEPTI RIZAWATI , 1214111035 (2016) TINGKAT KELULUSHIDUPAN POST LARVA UDANG PUTIH (Litopenaeus vannamei) YANG DIPELIHARA pada MEDIA SALINITAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE AKLIMATISASI BERTINGKAT. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT (ABSTRAK).pdf

Download (16Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1410Kb)
[img]
Preview
File PDF
TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1412Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Budidaya udang putih pada umumnya dilakukan pada salinitas optimal yaitu 25 ppt, namun di beberapa daerah yang tercemar mengalami permasalahan kualitas air. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan air tanah dengan salinitas 15 ppt. Perbedaan salinitas air antara hatchery dan air tanah pada lokasi tambak dapat menyebabkan kegagalan dalam budidaya udang putih. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan aklimatisasi salinitas dengan menggunakan aklimatisasi bertingkat. Aklimatisasi yang tepat dapat meningkatkan kelulushidupan udang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode aklimatisasi salinitas yang tepat untuk benih udang putih yang di pelihara pada salinitas 15 ppt. Penelitian ini meggunakan 3 metode aklimatisasi yaitu dari salinitas 30 ke 15 ppt (A), salinitas 30 ke 25 ke 15 ppt (B), dan dari salinitas 30 ke 25 ke 20 ke 15 ppt (C) dengan selang waktu penurunan salinitas 5 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan metode aklimatisasi salinitas bertingkat tidak berpengaruh terhadap tingkat kelulushidupan dan pertumbuhan udang putih (P>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa udang putih mempunyai toleransi salinitas yang tinggi sehingga dapat dipelihara pada salinitas 15 ppt. Kata kunci: Larva udang putih, kualitas air, pertumbuhan, kelangsungan hidup, aklimatisasi salinitas. ABSTRACT White shrimp culture is generally performed at optimal salinity of 25 ppt. However, in some contaminated areas experienced water quality problems. One of the alternatives is by using ground water which salinity level is 15 ppt. The different water salinity between the hatchery and the ground water at the location of the pond can cause failures in the white shrimp culture. One effort to overcome these problems can be done by using a salinity-stratified-acclimatization. Proper acclimatization can increase the survival level of shrimp. This study was aimed to determine the right salinity acclimation method for white shrimp seed cultured at a salinity of 15 ppt. This study used three methods of acclimatization that of salinity of 30 to 15 ppt (A), salinity 30 to 25 to 15 ppt (B), and from the salinity of 30 to 25 to 20 to 15 ppt (C) with an interval decrease in the salinity of 5 hours. The results showed that the treatment method of stratified salinity acclimation had no effect on survival rate and growth of white shrimp (P> 0.05). This indicates that the white shrimp has a high salinity tolerance so that it can be cultured at a salinity of 15 ppt. Keywords: white shrimp larvae, water quality, growth, survival, salinity acclimation.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Budidaya . Perikanan . Angling
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 5940386 . Digilib
Date Deposited: 20 Sep 2016 04:21
Terakhir diubah: 20 Sep 2016 04:21
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23835

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir