DANNY FHAISAL AKBAR, 1214121046 (2016) EFIKASI HERBISIDA PRATUMBUH DIURON PADA GULMA DI PERTANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) LAHAN KERING. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (9Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1753Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (757Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan penting di Indonesia, karena sebagai bahan baku industri gula pasir. Produktivitas gula tebu lahan kering di Lampung lebih rendah dibandingkan produktivitas lahan basah di Jawa Timur. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tebu pada lahan kering adalah adanya gulma. Pengendalian gulma dini pada pertanaman tebu lahan kering, umumnya digunakan herbisida pratumbuh, salah satunya herbisida berbahan aktif diuron. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dosis herbisida pratumbuh diuron yang paling efektif mengendalikan gulma di pertanaman tebu lahan kering dan tingkat keracunan tanaman tebu akibat aplikasi herbisida diuron. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Unila, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari hinggaApril 2016. Danny Fhaisal Akbar Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas empat ulangan dan enam perlakuan yaitu dosis herbisida diuron 750 g/ha (P1), 1000 g/ha (P2), 1250 g/ha (P3), 1500 g/ha (P4), Penyiangan mekanis (P5), dan tanpa pengendalian/kontrol (P6). Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida diuron pada dosis 1000-1500 g/ha efektif mengendalikan gulma total, golongan rumput, dan gulma dominan Digitaria ciliaris hingga 8 MSA, pada dosis yang sama efektif mengendalikan gulma golongan daun lebar hingga 12 MSA, sementara dosis 1500 g/ha efektif mengendalikan gulma dominan Praxelis clematidea hingga 8 MSA. (2) Herbisida diuron pada dosis 750-1500 g/ha efektif mengendalikan gulma golongan teki, gulma dominan Eleusine indica, Dactyloctenium aegyptium, dan Cyperus iria hingga 4 MSA, sementara pada dosis yang sama mampu mengendalikan gulma dominan Calopogonium mucunoides hingga 12 MSA. (3) Perlakuan herbisida diuron dosis 1500 g/ha memiliki populasi tanaman tebu yang lebih banyak pada 4, 8, maupun 12 MSA. (4) Herbisida diuron dengan dosis 750- 1500 g/ha tidak meracuni tanaman tebu, dan tidak menekan tinggi tanaman tebu. Kata kunci: diuron, gulma, dan tebu.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Budidaya tanaman |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 3230406 . Digilib |
Date Deposited: | 30 Sep 2016 02:37 |
Terakhir diubah: | 30 Sep 2016 02:37 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/23895 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |