MEDI KURNIA PUTRI, 1215051038 (2016) INTERPRETASI TERPADU DATA GAYABERAT DAN MAGNETOTELLURIK (MT) UNTUK MENENTUKAN ZONA RESERVOIR PANASBUMI GUNUNG TALANG. Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (76Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (4Mb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2138Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Telah dilakukan penelitian pada daerah panasbumi Gunung Talang, Sumatera Barat dengan data Gayaberat dan Magnetotellurik (MT). Data Gayaberat digunakan untuk mengidentifikasikan struktur bawah permukaan dan data Magnetotellurik berperan dalam penentuan keberadaan cap rock. Berdasarkan korelasi kedua data tersebut dapat menentukan keberadaan reservoir, cap rock, dan heat source. Hasil anomaly Bouguer dan analisis SVD menunjukkan struktur patahan dominan pada arah NW-SE dengan kedalaman regional mencapai 2,5 km. Model 2D Gayaberat dibuat dengan panduan data geologi dan MT menunjukkan keberadaan struktur kaldera di daerah Bukit Kili dan G. Talang. Dari hasil visualisasi model 3D distribusi resistivitas inversi data Magnetotellurik memperlihatkan terdapat zona tahanan jenis rendah (≤20 ohmmeter) yang mengindikasikan keberadaan cap rock dari sistem panasbumi keberadaan tersebar dari Utara-Selatan mulai kedalaman 500 m hingga 1500 m dari permukaan tanah dan batas atas reservoir diidentifikasikan ada pada kedalaman 1500 hingga 2500 m dari permukaan tanah. Model sistem panasbumi berupa topografi tinggi dengan suhu reservoir mencapai 280oC. Kata kunci: Gayaberat, Gunung Talang, Magnetotellurik, Panasbumi ABSTRACT Has conducted research on the geothermal area of Mount Talang, West Sumatra with the gravity data and magnetotelluric (MT). Gravity data is used to identify subsurface structures and data magnetotelluric role in determining the presence of cap rock. Based on the correlation of these data we can determine the presence of reservoir, cap rock, and a heat source. Results of Bouguer anomaly and SVD analysis showed the dominant fault structure in the direction of NW-SE with regional depth of 2.5 km. Models created by manual 2D gravity and MT geological data indicate the presence of a caldera in the Hill Kili and Mount Talang. From the results of the 3D model visualization distribution magnetotelluric resistivity inversion of the data shows there is a zone of low resistivity (≤20 ohmmeter) indicating the presence of cap rock of the geothermal system where scattered from the North-South began to depths of 500 m to 1500 m from the ground and the upper limit of the reservoir identified there are at depths of 1500 to 2500 m above the ground. Geothermal system model in the form of high topographic with a reservoir temperature reaches 280°C. Key words: Geothermal, Gravity, Magnetotelluric, Mount Talang
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Teknologi lingkungan . rekayasa sanitasi > Teknologi lingkungan . rekayasa sanitasi > Teknik Pertambangan. metalurgi > Teknik Pertambangan. metalurgi |
Program Studi: | Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geofisika |
Pengguna Deposit: | 4299357 . Digilib |
Date Deposited: | 28 Oct 2016 04:15 |
Terakhir diubah: | 28 Oct 2016 04:15 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24362 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |