VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) VARIETAS DERING-1 PASCASIMPAN LIMA BULAN ASAL PEMUPUKAN SUSULAN SAAT AWAL BERBUNGA

SINTA ERNA SARI, 1214121207 (2016) VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) VARIETAS DERING-1 PASCASIMPAN LIMA BULAN ASAL PEMUPUKAN SUSULAN SAAT AWAL BERBUNGA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
FIle PDF
ABSTRAK print.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img] FIle PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (902Kb)
[img]
Preview
FIle PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (836Kb) | Preview

Abstrak

Kebutuhan kedelai akan terus meningkat setiap tahunnya, sehingga diperlukan suatu usaha seperti penggunaan benih bermutu dan pemberian pupuk susulan. Salah satu kendala dalam penyediaan benih bermutu adalah penyimpanan. Pemberian pupuk susulan saat awal berbunga dapat mempertahankan viabilitas benih selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan viabilitas benih kedelai asal pemupukan susulan (25 kg/ha sampai 100 kg/ha) dan tanpa pupuk susulan (0 kg/ha) pascasimpan 5 bulan dan mengetahui pengaruh dosis optimum pada benih asal pemupukan susulan dengan dosis 25 sampai 100 kg/ha saat awal pembungaan (R1) dapat menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi pada benih kedelai Varietas Dering-1 pascasimpan 5 bulan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari Juni 2015 sampai dengan Nopember 2015. Rancangan perlakuan menggunakan Rancangan Kelompok Teracak Sempurna (RKTS) yang diulang tiga kali. Rancangan perlakuan tunggal yaitu dosis pupuk susulan NPK yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0 kg/ha (d0), 25 kg/ha (d1), 50 kg/ha (d2), 75 kg/ha (d3) dan 100 kg/ha (d4). Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tukey. Bila asumsi analisis ragam terpenuhi, maka rata-rata nilai pengaruh perlakuan diuji dengan uji perbandingan ortogonal polinomial pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai asal pemupukan susulan dengan dosis 100 kg/ha menghasilkan viabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pupuk susulan (0 kg/ha) pada persentase perkecambahan, kecepatan perkecambahan, keserempakan perkecambahan, panjang kecambah normal, panjang akar primer kecambah normal, bobot kering kecambah normal, tetapi menurunkan daya hantar listrik dan benih kedelai asal pemupukan susulan saat awal berbunga (R1) pascasimpan 5 bulan memiliki respon viabilitas benih terhadap dosis pupuk susulan 25 sampai 100 kg/ha masih linear (belum mencapai dosis optimum) berdasarkan persentase perkecambahan, kecepatan perkecambahan, keserempakan perkecambahan, panjang kecambah normal, panjang akar kecambah normal, bobot kering kecambah normal, dan daya hantar listrik. Kata kunci: kedelai, pupuk susulan, R1, viabilitas

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
> Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 6868214 . Digilib
Date Deposited: 28 Oct 2016 09:35
Terakhir diubah: 28 Oct 2016 09:35
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24415

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir