Alip Susilowati Utama, 1426021006 (2016) BUDAYA POLITIK PEREMPUAN SEMENDE DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN. Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (55Kb) | Preview |
|
File PDF
2. TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1169Kb) |
||
|
File PDF
3. TESIS FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (944Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRACT WOMEN SEMENDE POLITICAL CULTURE IN OGAN KOMERING ULU SELATAN REGENCY By: ALIP SUSILOWATI UTAMA This research discusses cultural and political culture in ethnic Semende on matrilineal kinship system. The ethnic Semende spread in several districts in Ogan Komering Ulu Selatan has strong ties to customary that leads the attitudes and behavior community based on the customary. Research conducted since December 2015 until April 2016 aims to analyze the relationship between matrilineal culture and the cultural construction of political culture women Semende and analyze the cause of the differences in the roles of women Semende at elite and grassroots level. This study used a qualitative approach with the informant traditional leaders and women Semende from the grassroots and the elite of society. The results of the interview subsequently processed and analyzed as a result of research. The results showed that the matrilineal culture of the construction ethnic Semende influence on attitudes and social behavior of women Semende but gave no effect on political attitudes and behavior towards women Semende participant political culture. This occurs because the bonds formed in the indigenous ethnic Semende very strong. With a degree of viscosity customary in Semende society, the participation rate of women Semende against small groups at lower layers of society becomes higher. However, the degree of viscosity customary attitudes and social behavior does not occur in the elite women due to differences in customs support. In fact that support of matrilineal in Semende society does not create women become the center of power on the wider environment. This proves that even in a matrilineal society, the tendency towards patriarchy still high and became barriers cultural in the Women’s political culture. Keywords: Women, Matrilineal and Political Culture ABSTRAK BUDAYA POLITIK PEREMPUAN SEMENDE DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN Oleh: ALIP SUSILOWATI UTAMA Penelitian ini membahas mengenai kebudayaan dan politik pada Suku Semende yang menganut sistem kekerabatan matrilineal. Masyarakat suku Semende yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan memiliki ikatan yang kuat terhadap adat yang mengarah pada sikap dan perilaku masyarakat yang berpedoman pada adat tersebut. Penelitian yang dilakukan sejak Desember 2015 sampai April 2016 ini bertujuan untuk menganalisis hubungan konstruksi budaya matrilineal dan budaya politik perempuan Semende serta menganalisis penyebab terjadinya perbedaan peranan perempuan Semende di tingkat elite dan akar rumput. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan tokoh adat dan perempuan-perempuan Semende dari kalangan masyarakat bawah dan masyarakat elite. Hasil wawancara selanjutnya diolah dan dianalisis sebagai hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi budaya matrilineal pada suku Semende memberikan pengaruh pada sikap dan perilaku sosial perempuan Semende namun tidak memberikan pengaruh pada sikap dan perilaku politik perempuan Semende kearah budaya politik partisipan. Hal ini terjadi karena ikatan adat yang terbentuk dalam suku Semende sangat kuat. Dengan derajat kekentalan adat yang ada pada masyarakat Semende, tingkat partisipasi perempuan Semende terhadap kelompok kecil pada masyarakat lapisan bawah menjadi lebih tinggi. Akan tetapi derajat kekentalan adat pada sikap dan perilaku sosial tidak terjadi pada perempuan elite karena perbedaan dukungan adat. Pada kenyataannya dukungan adat matrilineal pada masyarakat Semende tidak menciptakan perempuan menjadi poros kekuasaan pada lingkungan yang lebih luas. Hal ini membuktikan bahwa dalam masyarakat matrilineal sekalipun, kecenderungan terhadap patriarkhi masih tinggi dan menjadi hambatan kultural pada budaya politik Perempuan. Kata Kunci: Perempuan, Matrilineal, dan Budaya Politik
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Magister Ilmu Pemerintahan |
Pengguna Deposit: | 0471945 . Digilib |
Date Deposited: | 06 Dec 2016 06:29 |
Terakhir diubah: | 06 Dec 2016 06:29 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24586 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |