RIO FABRY, 1422011072 (2016) PENERAPAN PRINSIP RESTORATIVE JUSTICE DALAM PERKARA TINDAK PIDANA LALU LINTAS DENGAN PELAKU ANAK. Masters thesis, Universitas Lampung.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (36Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1452Kb) |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1169Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Perkara tindak pidana lalu lintas umumnya terjadi tanpa kesengajaan atau ada unsur kealpaan atau kelalaian dari pelaku. Permasalahan penelitian ini dirumuskan: Bagaimanakah penerapan Restorative Justice pada anak sebagai pelaku dalam perkara tindak pidana lalu lintas? Faktor penghambat dalam penerapan Restorative Justice pada anak sebagai pelaku dalam perkara tindak pidana lalu lintas? Penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Sumber data yang digunakan merupakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari penelitian dilapangan dengan cara melakukan wawancara dengan responden Parjon sebagai Penyidik di Polresta Bandar Lampung, Andi Hendrajaya sebagai Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Bandar Lampung, Syahri Adamy sebagai Hakim di Pengadilan Negeri Kelas IA Tanjung Karang, Eddy Rifa’i sebagai Dosen Fakultas Hukum Universitas Lampung. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan. Hasil Penelitian Penerapan Restorative Justice terhadap anak yang melanggar Undang-Undang Lalu Lintas dilaksanakan melalui proses diversi sebagaimana diamanatkan Pasal 1 Ayat (7) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak yaitu proses proses di luar peradilan pidana melalui diversi. Faktor penghambat dalam penerapan Restorative Justice terhadap anak yang melanggar Undang-Undang Lalu Lintas adalah karena dalam faktor perundang-undangan sering salah tafsir, dalam Faktor penegak hukum yaitu kurangnya pengetahuan dan keterampilan penyidik dalam penyelesaian perkara pidana lalu lintas, Faktor sarana dan prasarana, Faktor masyarakat yang tidak tau informasi tentang Restorative Justice, Faktor Kebudayaan karakter personal pelaku dan korban serta keluarganya yang tidak mendukung penyelesaian perkara di luar peradilan atau perdamaian Saran dalam penelitian ini adalah: Pihak Kepolisian sebagai aparat penegak hukum disarankan terus meningkatkan profesionalisme dan kapasitas sebagai pelaksana proses perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat dalam perkara pidana lalu lintas. Pihak Kepolisian dalam proses mediasi disarankan untuk secara proporsional menempatkan diri sebagai pihak yang netral, sehingga tidak menimbulkan kesan adanya pemihakan terhadap salah satu pihak Kata Kunci: Kecelakaan Lalu Lintas, Restorative Justice, Anak. APPLYING PRINCIPLES OF RESTORATIVE JUSTICE IN CRIME TRAFFIC WITH CHILD ACTORS Traffic criminal cases generally occur without an element of intent or negligence or the negligence of the offender. The problem was formulated: How does the application of Restorative Justice in children as actors in the criminal case of traffic? The obstacle in the application of Restorative Justice in children as actors in the criminal case of traffic? This study uses an approach of juridical normative and empirical approach. Source of data used is primary data and secondary data. Primary data is data obtained from field research by conducting interviews with respondents Parjon Police as investigators in Bandar Lampung, Andi Hendrajaya as a prosecutor in the State Attorney Bandar Lampung, Syahri Adamy as District Court Judge in Class IA Tanjung Karang, Eddy Rifa'i as a Lecturer at the Faculty of Law, University of Lampung. Secondary data is data obtained from the literature. Application of Restorative Justice Research results against child abuse Traffic Act implemented through the diversion process as mandated by Article 1 Paragraph (7) of Law Number 11 of 2012 on the Criminal Justice System process that is outside of the criminal justice process through diversion. The obstacle in the application of Restorative Justice against children that violates the Act Traffic is because in the law is often misinterpreted, in the law enforcement, namely the lack of knowledge and skills of investigators in solving criminal cases of traffic, the infrastructure, the community that no tau information about Restorative justice, Cultural Factors personal character perpetrators and victims and their families who do not support the resolution of the matter outside court or peace Suggestions in this research are: the police as law enforcement officers are advised to continue to improve the professionalism and capacity as executor of the peace process between the parties involved in a criminal traffic. Police in the mediation process recommended for proportionately to position ourselves as a neutral party, so as to avoid the appearance of taking sides against one of the parties Keywords: Traffic Accidents, Restorative Justice, Child.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Magister Hukum S2 |
Pengguna Deposit: | 4961714 . Digilib |
Date Deposited: | 22 Dec 2016 03:58 |
Terakhir diubah: | 22 Dec 2016 03:58 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24757 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |