EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN (STUDI PADA KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2015/2016 GANJIL)

RADITIYA FEBRIAN CAHYADI , 1016021084 (2016) EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DASAR 9 TAHUN (STUDI PADA KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2015/2016 GANJIL). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRACT (ABSTRAK).pdf

Download (27Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (815Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (642Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Penelitian ini didasari Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang belum optimal pada 2014/2015 dengan tolak ukur rata-rata angka partisipasi pendidikan yang rendah. Kondisi APK pendidikan Kabupaten Pesisir Barat yang terendah se- Provinsi Lampung yaitu 89,67 (SD) dan 92,86 (SMP) membutuhkan perhatian khusus dalam pembangunan pendidikan di Daerah dan pengoptimalan dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab belum optimalnya pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun di Kabupaten Pesisir Barat dan mengetahui upaya Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat dalam mengoptimalkan program tersebut. Tipe penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh adalah data primer yaitu berdasarkan wawancara dengan informan dan data sekunder yang diperoleh berdasarkan dokumentasi dan arsip-arsip resmi terkait penelitian. Penelitian ini mengemukakan bahwa belum optimalnya Program Wajar Dikdas 9 Tahun di Pesisir Barat disebabkan keterbatasan akses dan sarana pendidikan, rendahnya minat, kesadaran dan motivasi berpendidikan masyarakat, keterbatasan biaya dan pengelolaan pendidikan yang perlu peningkatan. Demi mengupayakan pengoptimalan program, diformulasikan kegiatan yang terdiri dari kegiatan formal yaitu Alokasi Bantuan Dana Penyelenggaraan Pendidikan, Pendampingan peningkatan mutu siswa, dan Pendampingan uji kompetensi siswa yang sasarannya adalah peserta didik. Serta kegiatan informal yang bentuknya penyuluhan dan sosialisasi, yaitu Pentingnya Pendidikan Sejak Dini, PAKET B dan PAKET C, dan Kegiatan Kesadaran Pendidikan Masyarakat yang sasaran utamanya adalah masyarakat Pekon di setiap Kecamatan di Pesisir Barat. Pencapaian dari kegiatan program wajib belajar 9 tahun tersebut menyatakan bahwa angka partisipasi pendidikan yang ada hanya berdasarkan data pendidikan umum (SD, SMP), pencapaian angka partisipasi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan jumlah angka partisipasi menunjukkan banyak anak yang belum bersekolah. Banyaknya anak yang belum bersekolah didasari faktor ekonomi, sosial budaya, demografi dan geografis. Penelitian ini menyatakan bahwa program wajib belajar 9 tahun di Pesisir Barat tidak berhasil didasari indikator permasalahan implementasi dan indikator capaian kegiatan yang ada. Kata Kunci: Evaluasi, Kebijakan, Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun, Kabupaten Pesisir Barat. ABSTRACT This research program based on implementation of universal basic education at 9 years is not optimum in 2014/2015, with benchmark on average the low enrollment rates. The condition of the enrollment education at Pesisir Barat is the lowest in Lampung, namely 89,67 for elementary and 92,86 for junior high school, requiring special attention in educational development in other regions and optimalization in the universal basic education of 9 years. This study attemps to find out the cause of ineffective program implementation universal basic education 9 years in the district of Pesisir Barat, and knowing governments efforts to solve the problems in the program. The type used is research a case study by approach descriptive qualitative. The data is primary data based on interviews informants and secondary data based on documentation and archived official related research. The result of this study suggested that the universal basic education 9 years program not yet optimal due to limited acces and education facilities, the low interest, awareness and motivation education, limited budget, and educational management need to increase. To optimize the use of the program for the sake of, formulated activity consisting of formal activities, namely the allocation of funding assistance the implementation of education (BDPP), assistance increase the student quality and assistance competency test students who the targets were school tuition. And informal activities shape Counseling and Socialization, namely The Importance of Education Early, PAKET B dan PAKET C, and Awareness Public Education that the main target was the willage community in each subdistrict in the Pesisir Barat. Achievement of universal 9 year basic education programe said the educational opportunities that what based on public education (primary and junior high school), the attainment of the enrollment rate to decrease from the previous year and number of education participation rate show that many children who have not attended school. Number of children who have not schools based on economic factors, social and cultural, demographic and geographical factors. This research stated that universal 9 years basic education programe in Pesisir Barat not successful, it is based the problem indicator in activity implementation and an indicator of these activities. Keywords: Evaluation, Policies, The 9 Years Universal Basic Education Program, The District of Pesisir Barat.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 4912177 . Digilib
Date Deposited: 28 Dec 2016 06:34
Terakhir diubah: 28 Dec 2016 06:34
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/24926

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir