PUTRI RAHAYU NINGSIH, 1217021061 (2016) PENGARUH DUA JENIS ATRAKTAN PADA OVITRAP NYAMUK DI TIGA LOKASI LABORATORIUM LAPANG TERPADU FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (829Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (830Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Nyamuk merupakan vektor yang dapat menularkan penyakit antara lain Demam Berdarah Dengue (DBD), Filariasis (kaki gajah), Malaria, Encephalitis dan Chikungunya. Oleh karena itu, perlu adanya penelitian pengendalian nyamuk yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya bagi makhluk hidup lainnya, yaitu ovitrap. Ovitrap merupakan alat perangkap telur nyamuk. Untuk menarik nyamuk meletakkan telur pada ovitrap diperlukan adanya atraktan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dua jenis atraktan sebagai media ovitrap nyamuk pada tiga lokasi berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Maret- April 2016 di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan Laboratorium Zoologi FMIPA Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 3 x 3 dengan lima kali pengulangan. Dua jenis atraktan yang digunakan yaitu fermentasi gula putih atau beras 250 gram banding 5 gram ragi tape dan kontrol dengan diisi air saja. Pemasangan ovitrap dilakukan secara purposive sampling. Parameter yang diamati yaitu jumlah telur dan jenis nyamuk pada ovitrap setiap hari selama sepuluh hari. Data dianalisis dengan uji Anara univariate apabila nilai berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf signifikan 5% kemudian dihitung nilai indeks ovitrap (IO) dari masingmasing lokasi. Hasil identifikasi telur nyamuk yang ditemukan di tiga lokasi hanya satu jenis yaitu Aedes. Hasil uji lanjut BNT menunjukkan bahwa jumlah telur nyamuk yang ditemukan paling banyak pada ovitrap kontrol sedangkan ovitrap dengan atraktan fermentasi gula putih lebih menarik nyamuk betina dibandingkan fermentasi beras terhadap jumlah telur nyamuk yang terperangkap di dalam ovitrap. Nilai IO di lokasi kebun karet paling tinggi (0,53%) dibandingkan lokasi sekitar kolam (0,12%) dan sekitar gedung (0%). Kata kunci : nyamuk, ovitrap, atraktan, Aedes, indeks ovitrap (IO).
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Q Science (General) > QH Natural history > QH301 Biology |
Program Studi: | FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi |
Pengguna Deposit: | 3896477 . Digilib |
Date Deposited: | 24 Jan 2017 04:22 |
Terakhir diubah: | 24 Jan 2017 04:22 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25180 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |