UJI RESISTENSI GULMA Praxelis clematidea, Digitaria ciliaris, DAN Cyperus kyllingia YANG TERPAPAR HERBISIDA DARI PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH TERHADAP HERBISIDA DIURON

AGUS BAYUGA, 1214121007 (2016) UJI RESISTENSI GULMA Praxelis clematidea, Digitaria ciliaris, DAN Cyperus kyllingia YANG TERPAPAR HERBISIDA DARI PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH TERHADAP HERBISIDA DIURON. UNIVERSITAS LAMPUNG , FAKULTAS PERTANIAN .

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (15Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1307Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (983Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Gulma yang banyak tumbuh di perkebunan nanas Lampung Tengah yaitu Praxelis clematidea, Digitaria ciliaris dan Cyperus kyllingia. Salah satu pengendalian gulma yang dilakukan yaitu dengan herbisida diuron. Namun, muncul masalah akibat penggunaan herbisida yaitu resistensi gulma terhadap herbisida. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan ED50 dan respon keracunan antara gulma P. clematidea, D. ciliaris dan C. kyllingia terpapar dan tidak terpapar diuron serta mengetahui status resistensi gulma P. clematidea, D. ciliaris dan C. kyllingia yang terpapar herbisida diuron. Penelitian dilakukan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Februari hingga Mei 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan tiga ulangan yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu asal gulma yang diuji terpapar herbisida (A1) dan tidak terpapar herbisida (A2). Faktor kedua yaitu dosis herbisda diuron 0 kg/ha (D0); 0,8 kg/ha (D1); 1,6 kg/ha (D2); 3,2 kg/ha (D3); 6,4 kg/ha (D4); 12,8 kg/ha (D5) dan 25,6 kg/ha (D6). Persen keracunan gulma ditampilkan dalam bentuk grafik yang diuji dengan analisis probit untuk menentukan kecepatan meracuni. Bobot kering gulma diuji dengan analisis probit untuk menentukan nilai ED50 yang kemudian dibandingkan untuk memperoleh nilai nisbah resistensi (NR). Nilai NR digunakan untuk menentukan status resistensi gulma yang terpapar herbisida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Nilai ED50 gulma P. clematidea terpapar diuron yaitu 0,273 kg /ha dan tidak terpapar 0,270 kg/ha, gulma D. ciliaris terpapar diuron yaitu 0,843 kg/ha dan tidak terpapar 0,401 kg/ha, serta gulma C. kyllingia terpapar diuron 0,492 kg/ha dan tidak terpapar 1,066 kg/ha dengan kondisi gulma memiliki 2-3 daun; (2) gulma P. clematidea dan D. ciliaris yang terpapar diuron menunjukkan respon keracunan yang lebih tinggi dibanding tidak terpapar, sedangkan gulma C. kyllingia terpapar diuron memperlihatkan respon keracunan yang lebih rendah dibanding gulma yang tidak terpapar diuron; (3). status resistensi gulma D. ciliaris yang terpapar diuron adalah resisten rendah, sedangkan gulma P. clematidea dan C. kyllingia masih sensitif terhadap aplikasi herbisida diuron. Kata kunci : diuron, gulma, herbisida, resistensi

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 5606880 . Digilib
Date Deposited: 09 Feb 2017 06:58
Terakhir diubah: 09 Feb 2017 06:58
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25530

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir