MANAJEMEN INTERFERENSI PADA TRANSMISI UPLINK DENGAN METODE POWER CONTROL UNTUK TWO-TIER CELLULAR NETWORK BERBASIS SINGLE CARRIER-FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) PADA 4G LTE-ADVANCED (LTE-A)

RISDAWATI HUTABARAT , 1215031064 (2017) MANAJEMEN INTERFERENSI PADA TRANSMISI UPLINK DENGAN METODE POWER CONTROL UNTUK TWO-TIER CELLULAR NETWORK BERBASIS SINGLE CARRIER-FREQUENCY DIVISION MULTIPLE ACCESS (SC-FDMA) PADA 4G LTE-ADVANCED (LTE-A). FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (13Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (17Mb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Femtocell merupakan solusi yang menjanjikan bagi operator seluler untuk meningkatkan kapasitas jaringan. Femtocell adalah sel kecil yang memiliki cakupan kecil (10-30 meter), biaya murah, dan daya pancar base station yang rendah. Pada jaringan komunikasi Generasi ke-4 (4G) memungkinkan penggunaan pengulangan frekuensi 1 antara femtocell dan macrocell yang didukung oleh teknik Single Carrier-Frequency Division Multiple Access (SC-FDMA) untuk transmisi uplink. Meskipun penyebaran femtocell pada jaringan macrocell memiliki manfaat, hal tersebut juga akan meningkatkan masalah interferensi pada sistem dikarenakan menggunakan pengulangan frekuensi 1. Untuk mengatasi masalah interferensi tersebut, skripsi ini menganalisis penggunaan dua metode power control yang berbeda untuk transmisi uplink pada jaringan seluler two-tier femtocell-macrocell. Skripsi ini mempertimbangkan jaringan komunikasi seluler multi-sel yang terdiri dari tiga sistem macrocell. Terdapat tiga buah skenario simulasi yang dipertimbangkan pada skripsi ini dan akan menganalisis satu dari tiga macrocell yang berada pada kondisi transmisi uplink. Tipe interferensi yang dipertimbangkan pada skripsi ini yaitu interferensi co-tier, cross-tier dan total. Tiga parameter kinerja yang diamati pada skripsi ini yaitu Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR), throughput and Bit Error Rate (BER). Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode power control berhasil mengatasi masalah interferensi terhadap evolved Node B (eNB) yang diamati dan Home eNB yang diamati. Ketika membandingkan tiga skenario simulasi yang telah dilakukan, hasil-hasil distribusi SINR, throughput dan BER yang paling baik adalah pada skenario simulasi 1, sedangkan yang terburuk adalah pada skenario simulasi 2. Kata Kunci: Manajemen Interferensi, Femtocell, Jaringan Seluler Two-Tier, Transmisi Uplink, Power Control, SINR. ABSTRACT Femtocell is a promising solution for cellular operator to increase the capacity of cellular network. Femtocell is a small cell having short range (10-30 meters), low cost, and low power base station. Fourth Generation (4G) cellular communication network allows frequency reuse of 1 between femtocell and macrocell which supported by Single Carrier-Frequency Division Multiple Access SC-FDMA for uplink transmission. Despite the advantages of deploying femtocell into the existing macrocell networks, it also increase the interference problems of the system caused by the use of frequency reuse 1. To address interference problems, this report proposes the use of two power controls for the uplink transmission in two-tier femtocell-macrocell cellular network. This report considers multi-cell cellular communication network consisting of three macrocell systems. There are three simulation settings which are considered in this report and it analyze one of three macrocells which is on the uplink transmission. Types of interferences considered in this report are co-tier, cross-tier, and total interferences. Three perfomance parameters which were observed in this report are Signal to Interference plus Noise Ratio (SINR), throughput and Bit Error Rate (BER). Simulation result show that power control methods resolve the interference problems on the observed evolved Node B(eNB) and observed Home eNB. When it is comparing three simulation settings, the best result for the distribution of SINR, throughput, and BER are on the simulation setting 1 while the worst results were on the simulation setting 2. Keywords: Interference Management, Femtocell, Two-Tier Cellular Network, Uplink Transmission, Power Control, SINR

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Teknik Elektro. Rekayasa elektronik Nuklir
> Teknik Elektro. Rekayasa elektronik Nuklir
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Elektro
Pengguna Deposit: 0371214 . Digilib
Date Deposited: 02 Mar 2017 07:00
Terakhir diubah: 02 Mar 2017 07:00
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/25932

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir