HOTDO NAULI, 1312011147 (2017) UPAYA PENANGGULANGAN TERHADAP PEREDARAN JAJANAN ANAK SEKOLAH YANG MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA OLEH BBPOM LAMPUNG. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1043Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (914Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Jajanan merupakan bagian dari keseharian masyakarat di Indonesia khususnya anak usia sekolah. Saat ini kasus jajanan anak sekolah dengan bahan berbahaya marak terjadi di wilayah Indonesia, padahal sudah ada pengaturan dan sanksi bagi pelaku penjual makanan dalam hal ini jajanan yang mengandung bahan berbahaya sesuai Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012. Tindak Pidana dalam bidang pangan ini sangat meresahkan masyarakat karena dampaknya sangat membahayakan keselamatan hidup dan kesehatan manusia. Permasalahan yang diteliti oleh penulis adalah Bagaimanakah upaya penanggulangan yang dilakukan terhadap peredaran jajanan anak sekolah yang mengadung bahan berbahaya oleh BBPOM dan Apakah faktor penghambat terhadap penanggulangan peredaran jajanan anak sekolah yang mengandung bahan berbahaya oleh BBPOM Lampung? Pendekatan masalah dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan berupa data primer dan bahan sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Lampung terhadap jajanan di lingkungan sekolah Lampung yaitu pertama, Upaya non penal secara preemtif dengan melakukan Bimbingan teknis ke sekolah-sekolah, sosialisasi keamanan pangan lewat media elektronik, dan dengan melakukan program Komunikasi Informasi Edukasi melalui brosur leaflet dan pameran. BBPOM melakukan beberapa program sebagai upaya preventif, yaitu program KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) dengan mobling uji cepat (teskit) makanan yang ditempat-tempat yang dikunjungi oleh BBPOM, Gerakan Keamanan Desa, dan Pangan Aman dari bahan berbahaya. Kedua, upaya represif atau penal dengan melakukan teguran kepada penjual makanan yang didapati menggunakan bahan berbahaya dan pembinaan pedagang. Selain itu Balai Besar POM juga melakukan fasilitator KPS (Keamanan Pangan Sekolah) program ini bertujuan agar pihak sekolah menjadi kepanjangan tangan dari BBPOM dalam pengawasan jajanan di lingkungan sekolah karena pihak sekolah dapat mengawasi jajanan tersebut setiap hari sehingga memudahkan BBPOM dalam pengawasan jajanan tersebut. Sampai Permasalahan faktor-faktor penghambat BBPOM Lampung dalam penanggulangan peredaran jajanan anak sekolah yang mengandung bahan berbahaya ialah perundang-undangan kurang mengakomodir pelaku usaha atau pedagang kecil yang menjual makanan yang mengandung bahan berbahaya. Kemudian faktor sarana dan fasilitas yang mendukung masih terbatas,serta dukungan juga kesadaran masyarakat masih minim. Saran dalam upaya Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Lampung dalam penanggulangan jajanan anak sekolah yang mengandung bahan berbahaya pengoptimalan upaya preventif dan pemberian sosialisasi, pendekatan dan pengarahan tentang tindak pidana dibidang pangan agar masyarakat sadar akan makanan sehat dan pelaku usaha tidak menggunakan bahan berbahaya pada makanan yang dijualnya, serta menggalangkan kerjasama dengan dinas lainnya dalam menanggulangi peredaran jajanan anak sekolah Lampung. Kata Kunci : Penanggulangan, Jajanan Anak Sekolah, Bahan Berbahaya, BBPOM
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | 0395348 . Digilib |
Date Deposited: | 08 Mar 2017 07:25 |
Terakhir diubah: | 08 Mar 2017 07:25 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26014 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |