Dwi Anindya Ovilastisa, 1312011109 (2017) PERAN KRIMINALISTIK DALAM BANTUAN PENGUNGKAPAN PERKARA PEMBUNUHAN DENGAN PEMBERATAN. FAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (103Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1812Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1406Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Kriminalistik merupakan ilmu bantu yang digunakan penyidik untuk menyelidiki/mengusut kejahatan dalam arti seluas-luasnya berdasarkan bukti-bukti dan keterangan-keterangan dengan mempergunakan hasil yang diketemukan oleh ilmu pengetahuan lainnya. Peran kriminalistik sangat penting dalam membantu pengungkapan suatu perkara, dalam kriminalistik dikenal dengan ilmu kedokteran forensik. Ilmu kedokteran forensik inilah yang digunakan oleh penyidik untuk mengungkap suatu perkara yaitu dengan dilakukannya visum et repertum. Keterangan visum et repertum merupakan alat bukti yang sah yang digunakan dalam proses peradilan sebagai dasar dalam pertimbangan putusan hakim. Berdasarkan hal tersebut yang menjadi permasalahan yaitu 1). Bagaimana peran kriminalistik dalam membantu pengungkapan perkara pembunuhan dengan pemberatan 2). Apa faktor penghambat kriminalistik dalam membantu pengungkapan perkara pembunuhan dengan pemberatan. Tujuan dan kegunaan penulisan skripsi ini adalah Untuk mengetahui peran kriminalistik dalam membantu pengungkapan perkara pembunuhan dengan pemberatan dan Untuk mengetahui faktor penghambat kriminalistik dalam membantu pengungkapan perkara pembunuhan dengan pemberatan. Pendekatan penelitian yaitu pendekatan Yuridis Normatif dan Yuridis Empiris. Dalam pendekatan ini maka digunakan data primer dan data skunder yang masing-masing bersumber atau diperoleh dari lapangan dan kepustakaan. Untuk data primer dikumpulkan dengan wawancara, sedangkan data sekunder dengan cara menelusuri literatur-literatur atau bahan pustakaan yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut bahwa Peran kriminalistik dalam membantu pengungkapan perkara pembunuhan dengan pemberatan adalah dilakukannya visum et repertum. visum et repertum diajukan oleh penyidik kepada ahli kedokteran. Hasil visum et repertum sangat berguna untuk proses peradilan karena visum et repertum merupakan alat bukti, yang termasuk dalam alat bukti surat. Hambatan-hambatan yang dihadapi kriminalistik diantaranya, kurangnya persediaan alat-alat pemeriksaan mayat, kurangnya pengaturan mengenai kriminalistik dalam KUHAP, kurangnya profesionalisme aparat penegak hukum dalam menegakkan hukum dan kelengkapan sarana dan prasarana yang belum memadai. Saran yang dapat penulis sampaikan dalam penelitian ini adalah: Mengingat penyediaan alat-alat pemeriksaan mayat yang masih terbatas, maka hendaknya pihak rumah sakit meyediakan alat-alat yang lebih lengkap, Hal ini menghindarkan barang bukti agar cepat diperiksa dan tidak mudah rusak dan Perlu ditingkatkan kerjasama antara masyarakat, kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya. Sehingga proses pengungkapan tindak pidana segera cepat terungkap Kata Kunci: Peran kriminalistik, Bantuan, Pengungkapan
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > KZ Law of Nations |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1 |
Pengguna Deposit: | 8020387 . Digilib |
Date Deposited: | 12 Apr 2017 06:45 |
Terakhir diubah: | 12 Apr 2017 06:45 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26232 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |