MALFORMASI PANJANG KRANIUM, STERNUM, EKOR, EKSTRIMITAS DEPAN DAN BELAKANG FETUS MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.)

Silvia Andriani, 1317021069 (2017) MALFORMASI PANJANG KRANIUM, STERNUM, EKOR, EKSTRIMITAS DEPAN DAN BELAKANG FETUS MENCIT (Mus musculus L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.). FAKULTAS MIPA, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (87Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2730Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2729Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

ABSTRAK Buah pare digunakan sebagai lalapan, sayuran, dan sebagai tanaman obat tradisional. Selain itu manfaat buah pare sebagai obat tradisional untuk anti radang dan antifertilitas. Pada buah pare terdapat beberapa senyawa yang bersifat toksik yaitu senyawa momordikosida K dan L, yang diduga mempunyai sifat sitotoksik. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan panjang kranium, sternum, ekor, ekstrimitas depan dan ekstrimitas belakang fetus mencit (Mus musculus L.) setelah pemberian ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) terhadap induk mencit yang sedang bunting. Ekstrak buah pare diperoleh dengan cara maserasi menggunakan etanol 95% sebagai pelarut. Pemberian ekstrak buah pare (M. charantia L.) sebagai uji teratogenik pada fetus mencit. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan analisis varian, yaitu menggunakan 20 ekor mencit jantan dan 20 ekor mencit betina yang dibagi dalam 4 kelompok yaitu kelompok [K], [P1], [P2], [P3]. Setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit betina. Semua kelompok mencit betina diberi ekstrak buah pare secara oral dimulai hari ke -6 kebuntingan sampai hari ke17 masa kebuntingan sehari sekali pada pagi hari dengan dosis perlakuan [P1] 22,5 mg/30 grBB, [P2] 30 mg/30 grBB, [P3] 37,5 mg/30 grBB dan aquabidest sebagai kontrol [K]. Selanjutnya induk mencit dibedah diambil fetusnya untuk dilakukan pengukuran panjang kranium, sternum, ekor, ekstrimitas depan dan belakang. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa secara umum pemberian perlakuan ekstrak buah pare menyebabkan penurunan rata-rata panjang kranium, sternum, ekor, ekstrimitas depan dan ekstrimitas belakang. Hasil analisis lanjut dengan BNT pada taraf 5 % menunjukkan bahwa pemberian dosis [P1], [P2], [P3] memberikan pengaruh yang nyata terhadap penurunan panjang kranium, sternum, ekor, ekstrimitas depan dan ekstrimitas belakang. Pemberian ekstrak buah pare pada mencit bunting dosis toksik yang mampu menurunkan panjang kranium dan panjang sternum yaitu dosis 30 mg/30 grBB, sedangkan dosis toksik untuk menurunkan panjang ekor, ekstrimitas depan dan belakang yaitu dosis 37,5 mg/30 grBB. Kata kunci : Momordica charantia L., Mus musculus L., teratogenik, Toksik.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Q Science (General)
> QH Natural history > QH301 Biology
Program Studi: FAKULTAS MIPA > Prodi Biologi
Pengguna Deposit: 9454986 . Digilib
Date Deposited: 17 Apr 2017 04:08
Terakhir diubah: 17 Apr 2017 04:08
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26243

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir