DESI INDAH LESTARI, 1423041006 (2017) PEMAKAIAN BAHASA PADA IKLAN PRODUK MINUMAN DI TELEVISI DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SLOGAN DAN POSTER DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (11Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2468Kb) |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1826Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian bahasa pada iklan produk minuman di televisi terkait analisis pragmatik dan analisis kekerasan simbolik serta implikasinya sebagai media pembelajaran menulis slogan/poster bahasa Indonesia kelas VIII di SMP. Kajian ini dilakukan berdasarkan pemakaian bahasa dalam iklan, baik tulis maupun lisan, dan menggambarkan situasi penggunaan bahasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian mengacu pada desain teknik analisis bahasa, yaitu penyediaan, analisis dan penyajian data. Penyediaan data dilakukan menggunakan metode wawancara dan teknik catat sehingga dipilih sebelas iklan dari lima macam minuman yang dominan dipilih masyarakat untuk dianalisis, yaitu Aqua, Pulpi Orange, Yakult, Freshtea, dan Pocari Sweat. Pengunduhan rekaman iklan minuman di situs youtube terhadap tayangan iklan televisi produksi tahun 2015- 2016. Kontribusi hasil penelitian dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA dilakukan dengan memanfaatkan tayangan iklan produk minuman di televisi dan analisis bahasa sebagai implikasi pembelajaran. Implikasi dideskripsikan dalam bentuk pemanfaatan pemakaian bahasa dalam iklan sebagai media pembelajaran dan penjabaran setting pelaksanaan pembelajaran. Hasil penelitian didapat bahwa umumnya pemakaian bahasa dalam iklan menggunakan tindak tutur menyatakan sesuatu (lokusi), memberikan informasi yang menarik minat masyarakat (ilokusi) yang berdampak untuk mengajak mereka untuk menggunakan produk yang diiklankan. Selain itu, pengiklan juga memanfaatkan tuturan implikatur dengan mengemas sajian informasi yang secara tersirat mengajak masyarakat untuk membeli atau menggunakan produk tersebut. Dan kekerasan simbolik digunakan pengiklan untuk memberikan citra seolah-olah produk minumannya adalah yang terbaik. Analisis pragmatik dan kekerasan simbolik bahasa iklan di televisi ini selanjutnya diimplementasikan dalam pembelajaran sebagai contoh dan refrensi untuk mengembangkan keterampilan menulis persuasif kepada siswa dalam bentuk slogan/poster. Kata kunci: bahasa iklan,kekerasan simbolik, dan implikasi pembelajaran. abstract This study aimed to describe the use of language in advertising related beverage products on television pragmatic analysis and analysis of symbolic violence, and use it as a material of learning to write slogan/poster in grade VIII of junior high school. The study was conducted based on the use of language in advertising, both written and oral, and describe the situation of language use. The method used in this research is descriptive qualitative. Implementation of the research refers to the design language analysis techniques. Provision of data is done using interview methods. It can be concluded that the selected eleven ads of five kinds of drinks dominant consumer chooses to be analyzed, i.e Aqua, Pulpi Orange, Yakult, Freshtea, and Pocari Sweat. Techniques as well as downloading on youtube to ad impressions on television production in 2015-2016. Contribution of research in Bahasa Indonesian learning in high school is done by utilizing ad impressions products in televis and analysis of language as a implication learning. Description of the use and implication of instructional media design and the elaboration of the implementation of learning settings. In the results, language in advertising showed that generally the ad using speech acts states something (locutions), providing information that the public interest (illocutionary) to invite them to use the advertised product. In addition, advertisers may also take advantage of speech implicature by present information that implicitly invites the public to buy or use the product. While symbolic violence advertisers use to give an image as the best product. Analysis of pragmatic and symbolic violence on television advertising language is further developed into a material of learning as examples and references to develop persuasive writing skills to students in the form of a slogan/poster. Keywords: advertising language, symbolic violence, and implication learning.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > LB Theory and practice of education > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania |
Program Studi: | FKIP > Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia |
Pengguna Deposit: | 0078848 . Digilib |
Date Deposited: | 21 Apr 2017 06:59 |
Terakhir diubah: | 21 Apr 2017 06:59 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26339 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |