ARDI KUSUMA, 1214121031 (2017) UJI RESISTENSI GULMA Cyperus kyllingia, Digitaria ciliaris, DAN Praxelis clematidea ASAL PERKEBUNAN NANAS LAMPUNG TENGAH TERHADAP HERBISIDA BROMASIL. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (87Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (1539Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (1540Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
ABSTRAK Resistensi herbisida merupakan ketahanan gulma terhadap herbisida dengan dosis yang jauh lebih tinggi dari dosis rekomendasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai Median Lethal Time (LT50 ), Effective Dose 50% dan Nisbah Resitensi (NR) sebagai landasan apakah gulma C. kyllingia, D. ciliaris, P. clematidea dan asal Perkebunan nanas Lampung Tengah mengalami resistensi terhadap herbisida Bromasil. Penelitian dilakukan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan dan di Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan Febuari hingga April 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu asal gulma terpapar herbisida bromasil (A1) dan gulma tidak terpapar herbisida bromasil (A2). Faktor kedua yaitu dosis herbisida Bromasil 0 (D0); 400 (D1); 800 (D2); 1.600 (D3); 3.200 (D4); 6.400 (D5) dan 12.800 (D6) g/ha. Variabel yang diamati adalah nilai bobot kering dan Persen keracunan. Data persen keracunan gulma dianalisis dengan analisis probit untuk menentukan nilai Median Lethal Time (LT50 ) masing-masing gulma. Pada hasil penelitian ini diperoleh LT50 pada dosis 1.600 dan 12.800 g/ha gulma C. kyllingia terpapar yaitu 3,13 – 12,97 hari sedangkan gulma tidak terpapar 3,06 – 7,93 hari, D. ciliaris terpapar yaitu 3,20 – 5,34 hari sedangkan gulma tidak terpapar 2,95 – 5,28 hari, P. clematidea terpapar yaitu 2,69 – 4,59 hari sedangkan gulma tidak terpapar 2,46 – 2,85 hari, maka LT50 gulma terpapar lebih lama dibandingkan dengan LT50 gulma tidak terpapar. Data bobot kering gulma dikonversi ke dalam persen kerusakan kemudian dianalisis dengan analisis probit untuk menentukan nilai ED50 masing-masing gulma. Nilai ED50 setiap jenis gulma dibandingkan yaitu gulma terpapar dan tidak terpapar bromasil untuk mendapatkan nilai nisbah resistensi (NR). Nilai NR untuk setiap jenis gulma tersebut digunakan untuk mengetahui status resistensi gulma yang diduga resisten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Nilai ED50 gulma C. kyllingia terpapar herbisida bromasil 683,23 g/ha dan gulma tidak terpapar herbisida bromasil 234,30 g/ha, gulma D. ciliaris terpapar herbisida bromasil 502,88 g/ha dan gulma tidak terpapar herbisida bromasil 259,96 g/ha, serta gulma P. clematidea terpapar herbisida bromasil 245,12 g /ha dan tidak terpapar herbisida bromasil 157,36 g/ha. Nisbah Resistensi gulma C. kyllingia terpapar herbisida bromasil adalah 2,92, D. ciliaris 1,93 dan P. clematidea 1,56. Status resistensi gulma C. kyllingia tergolong resistensi rendah terhadap herbisida bromasil, sedangkan gulma D. ciliaris dan P. clematidea tergolong sensitif terhadap herbisida bromasil. Kata kunci : bromasil, gulma, resistensi
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Budidaya tanaman |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 93006615 . Digilib |
Date Deposited: | 26 Apr 2017 06:26 |
Terakhir diubah: | 26 Apr 2017 06:26 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26399 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |