Iin Aria Suryana, 1214121094 (2017) PENAMPILAN AGRONOMIS DAN HASIL NIRA BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) YANG DITANAM SECARA TUMPANGSARI DENGAN UBIKAYU (Manihot esculanta Crantz) PADA DUA LOKASI YANG BERBEDA. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (1945Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (3108Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3108Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Sorgum adalah tanaman multiguna yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan bakar alternatif. Sorgum memiliki beberapa jenis varietas, setiap varietas yang berbeda memiliki kemampuan yang berbeda pula. Pengembangan tanaman sorgum juga dapat dilakukan dengan sitem tanam tumpangsari untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lahan. Hal ini lah yang menjadi dasar pemikiran untuk menggunakan beberapa jenis varietas tanaman sorgum. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh (1) sistem tanam (2) genotipe (3) interaksi antara sistem tanam dan genotipe terhadap penampilan agronomis dan hasil nira beberapa tanaman sorgum. Penelitian ini dilakukan pada dua lokasi yang berbeda. Lokasi 1 di Desa Sulusuban, Lampung Tengah (lahan sub-optimum) dan lokasi 2 Desa Talang Agung, Pringsewu (lahan optimum) pada bulan Februari – Juli 2016. Perlakuan disusun secara faktorial (2x5) dalam rancang petak terbagi (split plot desain) dengan tiga ulangan. Petak utama adalah sistem tanam dan anak petak adalah 5 genotipe tanaman sorgum yang terdiri dari Numbu, P/F 5-193 C, P/I WHP, Super-2, UPCA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sistem tanam yang berbeda tidak berpengaruh nyata terhadap penampilan agronomis dan hasil nira tanaman sorgum baik di lahan sub-optimum maupun di lahan optimum. (2) Genotipe P/F 5-193 C lebih baik dalam penampilan agronomis pada fase vegetatif maksimum di lahan sub-optimum maupun di lahan optimum. Genotipe Super-2 lebih baik dalam penampilan agronomis pada fase masak susu di lahan sub-optimum dan lahan optimum. Genotipe P/I WHP dan UPCA lebih baik dalam memproduksi nira pada fase masak susu di lahan sub-optimum. (3) Genotipe Super 2 yang ditanam secara tumpangsari menunjukkan penampilan agronomis lebih baik pada komponen hasil (bobot biji dan jumlah biji) di lahan sub-optimum. Kata Kunci; Genotipe, hasil nira, sistem tanam, sorgum, penampilan agronomis
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 6812524 . Digilib |
Date Deposited: | 26 Apr 2017 07:06 |
Terakhir diubah: | 26 Apr 2017 07:06 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26407 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |