PEMANFAATAN AMPAS TEBU YANG DIFERMENTASI SEBAGAI MEDIA BUDIDAYA CACING SUTRA (Tubifex sp.)

Surya Edma Syaputra, 1114111051 (2017) PEMANFAATAN AMPAS TEBU YANG DIFERMENTASI SEBAGAI MEDIA BUDIDAYA CACING SUTRA (Tubifex sp.). UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS PERTANIAN .

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (11Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (917Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (896Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Pemanfaatan ampas tebu sebagai media budidaya cacing sutra bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas tebu yang difermentasi pada media budidaya terhadap pertumbuhan cacing sutra. Penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan masing-masing 3 ulangan. Perlakuannya adalah penambahan 100% ampas tebu (A) ; 75% ampas tebu & 25% lumpur sawah (B); 50% ampas tebu & 50% lumpur sawah (C) ; 25% ampas tebu & 75% lumpur sawah (D) ; dan 100% lumpur sawah (E). Data hasil penelitian dianalisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan 25% ampas tebu yang difermentasi menghasilkan populasi terbanyak yaitu 167.618 ind/m2 dan biomassa 380,94 gr/m2. Kualitas air selama pemeliharaan yaitu suhu 27°C, pH 6,9-7,2, oksigen terlarut 3,6-4,7 ppm dan amoniak 0,06-2,37 ppm. Kata kunci: Ampas tebu, Populasi, Biomassa, Fermentasi, Tubifex sp. abstract The utilization of bagasse for additional culture medium of silk worm (Tubifex sp.) suppossed to examine the effect of the addition of fermented bagasse in the culture medium on the silk worm biomass. This research used completely randomized design with 5 treatments and 3 replications. The treatments were 100% bagasse (A); 75% bagasse & 25% mud fields (B); 50% bagasse & 50% mud fields (C); 25% bagasse & 75% mud fields (D); and 100% mud fields (E). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) test and then continued with Least Significant Difference (LSD) test. The result showed that the best treatment was D treatment (25% bagasse fermented and 75% field mud) with the population 167,618 ind/m2 dan biomass 380.94 gr/m2. Water quality of cultured are temperature 27°C, pH 6,9-7,2, dissolved oxygen 3,6-4,7 ppm, and ammonia 0,06-2,37 ppm. Keywords: Bagasse, Population, Biomass, Fermented, Tubifex sp.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Budidaya Perairan
Pengguna Deposit: 81892784 . Digilib
Date Deposited: 22 May 2017 03:42
Terakhir diubah: 22 May 2017 03:42
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/26651

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir