KESANTUNAN BERTUTUR DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP

TRI WAHYUNI, 1213041083 (2017) KESANTUNAN BERTUTUR DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (9Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1643Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1833Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kesantunan bertutur dalam pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 1 Penengahan Tahun Pelajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan bertutur dalam pembelajaran di kelas VII SMP Negeri 1 Penengahan Tahun Pelajaran 2015/2016 dan menentukan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan dari guru ataupun siswa kelas VII SMP Negeri 1 Penengahan tahun pelajaran 2015/2016. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik simak bebas libat cakap, teknik catat dan teknik rekam. Kemudian, teknik analisis data menggunakan analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukannya seluruh maksim-maksim kesantunan, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Pelanggaran maksim kesantunan, meliputi pelanggaran maksim kearifan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, dan maksim kesepakatan. Selain itu, ditemukan juga dua bentuk verbal tindak tutur dalam kesantunan, yaitu kesantunan linguistik yang ditandai dengan penggunaan ungkapan penanda kesantunan. Penanda kesantunan tersebut meliputi, tolong, mohon, silakan, mari, ayo, coba, harap, dan maaf. Kemudian bentuk verbal yang kedua adalah kesantunan pragmatik yang berupa tuturan deklaratif dan tuturan interogatif. Selanjutnya, hasil analisis kesantunan bertutur diimplikasikan pada KD 3.4 dan 4.4 dengan materi pembelajaran teks narasi (cerita fantasi). Kata Kunci : kesantunan, tuturan, heuristik

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > L Education (General) = Pendidikan
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Pengguna Deposit: 43475089 . Digilib
Date Deposited: 19 Jun 2017 06:11
Terakhir diubah: 19 Jun 2017 06:11
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27013

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir