RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED JOINT HYPOCENTER DETERMINATION (MJHD) UNTUK ANALISIS ZONA SUBDUKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN

Deswita Sari, 1315051013 (2017) RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI MENGGUNAKAN METODE MODIFIED JOINT HYPOCENTER DETERMINATION (MJHD) UNTUK ANALISIS ZONA SUBDUKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN. FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (230Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (12Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (5Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Daerah Sumatera bagian Selatan merupakan daerah yang rawan terhadap bencana gempabumi karena adanya aktifitas tumbukan lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia. Untuk memahami kondisi tektonikyang tepat seperti pola zona subduksi diperlukan analisis hiposenter di daerah tersebut. Sehingga dilakukanlah relokasi hiposenter untuk menentukan ulang hiposenter gempabumi menjadi lebih akurat. Untuk menghasilkan hiposenter yang lebih akurat ini dilakukanlah relokasi hiposenter dengan menggunakan metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD). Relokasi dengan metode Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) menggunakan kecepatan gelombang IASP91 yang mengasumsikan bahwa struktur dalam bumi bersifat heterogen. Pada penelitian ini data yang digunakan berupa data arrival time gelombang P dan S pada rentang waktu Januari 2010 s.d Desember 2016 dengan koordinat -3.5º s.d -9º LS – 99º s.d 106.5º BT. Hasil dari relokasi menggunakan MJHD menunjukkan adanya perubahan hiposenter gempabumi yang ditunjukkan dengan nilai RMS (Root Mean Square) berkisar 0.2 s.d 0.5. Terdapat 3 sudut penunjaman didaerah Sumatera bagian Selatan. Sudut penunjaman yang terbentuk di Bengkulu sekitar 26.78º, sudut penunjaman Lampung sekitar 30.225º dan sudut penunjaman Selat Sunda sekitar 52.53º. Masing-masing kedalaman penunjaman daerah Bengkulu yaitu sekitar 250 km, Lampung dan Selat Sunda sekitar 400 km. Kata kunci: Relokasi hiposenter, Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD), Zona Subduksi ABSTRACT The part of south Sumatera is very vulnerable region in case of earthquake disaster caused by convergent boundary of two tectonic plates Indo-Australian Plates and Eurasian Plates. Precise hypocenter analysis is needed to understand about the accurate tectonic setting such as subduction zone in the area. Hypocenter relocation is used to recalculate earthquake hypocenter to become more accurate. To produce a more accurate hyposenter this hyposenter relocation is done by using the method of Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD). Relocation using the Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD) method uses IASP91 wave velocity which assumes that the inner structures are heterogeneous. In this study, used data P-wave and S-wave arrival time in the period January 2010 s.d December 2016 with coordinates -3.5º s.d -9º LS - 99º s.d 106.5º BT. The results of the relocation using MJHD showed a change of earthquake hypocenter shown by RMS (Root Mean Square) value ranging from 0.2 s.d 0.5. There are three subduction of the part in south sumatra. The subduction zone formed in Bengkulu is about 26.78º, the subduction zone of Lampung is around 30.225º and the subduction of the Sunda Strait is about 52.53º. Subduction zone of Bengkulu at depth of 250 km, Lampung and Sunda Strait at depth 400 km. Keywords: Hypocenter relocation, Modified Joint Hypocenter Determination (MJHD), Subduction Zone

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Teknologi (General)
> Teknologi (General)
Teknologi (General)
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geofisika
Pengguna Deposit: 72202375 . Digilib
Date Deposited: 25 Jul 2017 01:39
Terakhir diubah: 25 Jul 2017 01:39
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27386

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir