MELIA DIANTARI, 1214121125 (2017) EFEKTIVITAS FRAKSI EKSTRAK Tagetes erecta L. SEBAGAI FUNGISIDA NABATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici) DI LAPANGAN. Universitas Lampung.
|
File PDF
1. ABSTRAK.pdf Download (76Kb) | Preview |
|
File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2695Kb) |
||
|
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2736Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Busuk buah yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici merupakan penyakit penting pada tanaman cabai. Pengendalian yang berpotensi untuk dikembangkan adalah dengan menggunakan fungisida nabati, yaitu salah satunya tumbuhan yang berpotensi adalah ekstrak tanaman Tagetes erecta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa fraksi ekstrak T. erecta terhadap intensitas penyakit antraknosa, dan mengetahui perbedaan pengaruh antara ekstrak yang difraksinasi dan yang tidak difraksinasi terhadap penyakit antraknosa pada buah cabai. Perlakuan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan yang masing–masing terdiri dari dua tanaman. Perlakuan terdiri dari P0 (kontrol), P1 (fungisida propineb), P2 (fraksi tagetes pelarut air), P3 (fraksi tagetes pelarut alkohol), P4 (fraksi tagetes pelarut etil asetat), P5 (fraksi tagetes pelarut N-heksana), P6 (tagetes tanpa fraksinasi). Data diolah dengan sidik ragam dan perbandingan nilai tengah antara perlakuan diuji dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungisida propineb paling efektif dibandingkan dengan fungisida nabati dalam menekan penyakit antraknosa pada cabai. Fraksi ekstrak daun tagetes tidak berpengaruh dalam menekan penyakit antraknosa jika dibandingkan dengan tanpa fungisida, tetapi fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut air, dan fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut etil asetat memiliki pengaruh yang tidak berbeda juga dengan propineb. Ekstrak tanaman tagetes dengan proses fraksinasi dalam pelarut air dan pelarut etil asetat lebih baik dalam mengendalikan penyakit antraknosa dibandingkan dengan ekstrak tanpa proses fraksinasi. Kata Kunci : Antraknosa, cabai, fungisida nabati, Tagetes erecta.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Pertanian ( Umum ) |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 71194996 . Digilib |
Date Deposited: | 28 Jul 2017 08:03 |
Terakhir diubah: | 28 Jul 2017 08:03 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27577 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |