MAKNA PAKAIAN DAN ATRIBUT PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN SISTEM GELAR ATAU ADOK DALAM MASYARAKAT ADAT SAIBATIN MARGA WAY LIMA JURAI SEPUTIH (Studi di Desa Penengahan, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung)

ANDRIANSYAH x, SKRIPSI ANDRIANSYAH 1216011012 (2017) MAKNA PAKAIAN DAN ATRIBUT PERNIKAHAN ADAT LAMPUNG DAN HUBUNGANNYA DENGAN SISTEM GELAR ATAU ADOK DALAM MASYARAKAT ADAT SAIBATIN MARGA WAY LIMA JURAI SEPUTIH (Studi di Desa Penengahan, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERISTAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (10Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (841Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (724Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Dalam masyarakat Lampung khususnya Lampung Pesisir (Saibatin) terdapat aturan-aturan dalam berpakaian dan mengenakan atribut-atribut tertentu yang boleh dan tidak boleh dipakai oleh seseorang dalam pernikahan adat Lampung Saibatin. Penelitian ini ingin memaparkan makna-makna dibalik pakaian adat dan atribut-atribut yang digunakan pada saat prosesi pernikahan adat Lampung Pesisir khususnya Marga Way Lima Jurai Seputih dan juga meneliti tentang hubungannya dengan Adok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan lokasi penelitian di Desa Penengahan, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan studi pustaka dan penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling dengan kriteria tokoh adat, pemilik pakaian dan atribut adat, serta budayawan. Dari penelitian ini peneliti bisa memaparkan bahwa disetiap detail pakaian dan atribut adat Lampung mempunyai makna-makna yang unik dan mendalam, tidak hanya dari segi estetika namun juga dari segi sosial yang berhubungan dengan strata sosial Adok dan filosofi yang berhubungan dengan sejarah, nilai dan norma. Kata Kunci: Pakaian Adat, Adok, Makna, Hubungan, Strata Sosial, Adat-Istiadat, Tradisional, Adat Lampung, Budaya La abstract In the Lampung community, especially Lampung Pesisir (Saibatin), there are rules in dressing and wearing certain attributes that may and should not be used by someone in traditional marriage Lampung Saibatin. This research would like to explain the meanings behind custom clothing and attributes used during the wedding procession of Lampung Pesisir especially Marga Way Lima Jurai Seputih and also examine about its relation with Adok. This research uses descriptive qualitative research method, with research location in Penengahan Village, Way Khilau Subdistrict, Pesawaran District, Lampung Province. The research method used in this research is the method of observation, in-depth interview, documentation and literature study and the determination of informant using snowball sampling technique with criteria of custom figures, clothing owner and custom attribute, and cultural. From this research the researcher can explain that every detail of clothing and custom attribute of Lampung has unique and deep meaning, not only in terms of aesthetics but also from social aspect related to social stratum Adok and philosophy related to history, values and norm. Keywords: Custom Clothes, Adok, Meaning, Relationship, Social Stratification, Customs, Traditional, Indigenous Lampung, Lampung Culture, Coastal Lampung, Lampung Saibatin, Marga Way Lima, Jurai Seputih.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > H Social Sciences (General)
> HM Sociology
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi
Pengguna Deposit: 46587371 . Digilib
Date Deposited: 15 Aug 2017 04:21
Terakhir diubah: 15 Aug 2017 04:21
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/27914

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir