FARA JULIANA, 1016011045 (2017) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ABORSI PADA PREMPUAN PEKERJA HIBURAN MALAM (Studi Pada Perempuan Pekerja Malam Yang Melakukan Seks Pra Nikah Dan Melakukan Aborsi). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (19Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (965Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (846Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Keberadaan tempat hiburan malam di Kota Bandar Lampung menjadi salah satu sektor yang berperan penting sebagai penggerak perekonomian. Keberadaan tempat hiburan malam juga membuka lapangan pekerjaan salah satunya kepada perempuan. Namun pekerja perempuan yang bekerja di tempat hiburan malam lebih rentan terhadap gangguan dan godaan yang mengarah ke seks bebas hingga kehamilan di luar nikah. Resiko yang paling buruk adalah perilaku tindakan aborsi yang menjelma sebagai jalan pintas dan merupakan perbuatan tercela. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aborsi pada perempuan pekerja malam di Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data secara kualitatif melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku aborsi pada perempuan pekerja malam di Bandar Lampung adalah karenan adanya faktor ekonomi, faktor banyak anak dan faktor sosial. Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan Sarlito mengenai faktor penyebab aborsi. Faktor ekonomi berkaitan dengan kemiskinan karena pelaku aborsi berasal dari status sosial ekonomi ke bawah. Faktor banyak anak terkait dengan jumlah anak yang dimiliki sedangkan faktor sosial terkait dengan takut kehamilan akan mengganggu pekerjaan, rasa malu dan rasa bersalah karena telah melakukan aborsi. Tindakan aborsi yang dilakukan oleh perempuan pekerja malam memiliki banyak cara yaitu dengan meminum obat penggugur kandungan, ke klinik ilegal hingga dengan penyedotan. Kata kunci : Faktor-Faktor, Aborsi, Perempuan, Dunia Malam abstract The existence of night life entertaiment in Bandar Lampung currently becoming one of the sector that have an important role as an economic driving. Night life entertaiment also creating a job field to Women. However, women who works in night club are more vulnurable to easily get distract and tempted that could lead to free sex and unwanted pregnancy. The worst risk of that unwanted pregnancy is an abortion that emerged as a practical way out. The purpose of this study is to describe the factors that influence of an abortion of women who works at night life entertaiment in Bandar Lampung. The technique of data collection used were interviews, observations and documentations. This research use qualitative data analysis such as reduction of data, display data and verification data. The result of this study shows that the factors that influence of an abortion of women who works at night life entertaiment in Bandar Lampung are economics, having a lot of child and social factors. It is same as Sarlito theory about the factors that causes abortion. Economic factor commonly related to poverty because it came from low socioeconomics status. Having a lot child status related to the number of children in the family and last is social factor that related to pregnancy will disturb their carrier also shame and guilty feeling because the abortion. They do the abortion by eat pills that could kill the infant, go to illegal clinic and also do a vacum. Keywords: Factors, Abortion, Night Life, Woman
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > H Social Sciences (General) > HM Sociology |
Program Studi: | Fakultas ISIP > Prodi Sosiologi |
Pengguna Deposit: | 8121842 . Digilib |
Date Deposited: | 24 Aug 2017 02:46 |
Terakhir diubah: | 24 Aug 2017 02:46 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28105 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |