EFEKTIVITAS FRAKSI EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici) PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

Mario Sanjaya Putra, 1214121120 (2017) EFEKTIVITAS FRAKSI EKSTRAK DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum capsici) PADA TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.). Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
1. ABSTRAK.pdf

Download (145Kb) | Preview
[img] File PDF
2. SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (4Mb)
[img]
Preview
File PDF
3. SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (4Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tanaman cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Salah satu penyakit penting pada tanaman cabai adalah penyakit antraknosa yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici L. Upaya Pengendalian penyakit antraknosa yang selama ini banyak diterapkan oleh para petani masih mengarah pada penggunaan fungisida sintetis. Fungisida yang sering digunakan oleh para petani yaitu fungisida berbahan aktif propineb. Namun pengendalian menggunakan fungisida sintetis secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif seperti meninggalkan residu yang membahayakan organisme non target dan resistensi jamur C. capsici. Maka perlu adanya alternatif pengendalian salah satu pengendalian yang ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit tanaman adalah dengan menggunakan fungisida nabati berbahan dasar ektrak daun mengkudu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan fraksi ekstrak daun mengkudu untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Serta penelitian juga untuk mengetahui fraksi ekstrak daun mengkudu yang paling efektif mengendalikan penyakit antraknosa buah cabai. Penelitian disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol tanpa perlakuan fungisida (P0), fungisida sintetis dengan berbahan aktif propineb 70% (P1), fraksi ekstrak daun mengkudu dengan pelarut air (P2), fraksi ekstrak daun mengkudu dengan pelarut alkohol 70% (P3), farksi ekstrak daun mengkudu dengan etil asetat (P4), fraksi daun mengkudu tanpa fraksinasi (P5). Masing-masing perlakuan pada setiap ulangan terdiri dari 2 tanaman. Kehomogenan data diuji dengan uji Bartlet. Data yang didapatkan diolah dengan sidik ragam dan perbandingan nilai tengah antar perlakuan diuji dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%. Fraksi ekstrak daun mengkudu tanpa fraksinasi dapat menekan keterjadian dan keparahan penyakit antraknosa pada buah cabai. Fraksi ekstrak daun mengkudu dalam faksinasi alkohol dengan fraksi ekstrak daun mengkudu dalam faksinasi air, dan fraksi ekstrak daun mengkudu dalam etilasetat tidak efektif menekan intensitas penyakit antraknosa pada buah cabai. Fraksi esktrak daun mengkudu tanpa fraksinasi mempunyai kemampuan yang sama dengan fungisida sintetis berbahan aktif propineb dalam menekan intensitas penyakit antraknosa pada buah cabai. Kata kunci : ekstrak daun mengkudu, antraknosa, fraksinasi, Colletotrichum capsici.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 08182445 . Digilib
Date Deposited: 23 Oct 2017 07:30
Terakhir diubah: 23 Oct 2017 07:30
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28764

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir