PEMETAAN PERSEPSI MASYARAKAT PRINGSEWU TENTANG BRANDING KABUPATEN PRINGSEWU SEBAGAI KOTA BAMBU

Pria Estu Prayogi, 1416051088 (2017) PEMETAAN PERSEPSI MASYARAKAT PRINGSEWU TENTANG BRANDING KABUPATEN PRINGSEWU SEBAGAI KOTA BAMBU. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK BAHASA INDONESIA.pdf

Download (7Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1351Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1602Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Branding merupakan upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengenalkan dan membangun persepsi konsumen terhadap suatu produk yang dimiliki. Tidak hanya perusahaan daerah juga melakukan branding demi memperkenalkan dan membangun persepsi atas kebudayaan yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat Pringsewu tentang branding kabupaten Pringsewu sebagai kota bambu. Untuk menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif agar dapat lebih mengetahui secara detail bagaimana persepsi masyarakat tentang upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah daerah untuk menjadikan Pringsewu sebagai kota bambu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara, dokumentasi dan observasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa persepsi masyarakat secara keseluruhan sepakat jika kabupaten Pringsewu layak disebut sebagai kota bambu. Kabupaten Pringsewu layak disebut sebagai kota bambu karena kebudayaan yang berkembang memang sangat erat kaitannya dengan unsur bambu. Kemudian Potensi lain seperti bidang pertanian dan pendidikan yang ditemukan belum dapat menggantikan branding kota bambu yang dimiliki kabupaten Pringsewu. Semua aspek yang telah dibahas sesuai dengan teori yang digunakan yaitu teori persepsi, branding, city branding dan city image. Kata kunci: Persepsi dan Branding ABSTRACT Branding is the company’s effort to introduce and build consumer perceptions of a product owned.Not only the company, the region also do branding in order to introduce and build on the cultural perception owned.This study aimed to determine the public perception about the branding of Pringsewu regency as a bamboo town.To complete this research, the authors used descriptive qualitative method in order to better know in detail how the public perception of the efforts that had been made by local government to make Pringsewu as a bamboo town.The data collecting technique was done by interview process, documentation and observation.The result of this research was the perception of society as a whole agreed that the Pringsewu regency is worth mentioning as bamboo town. Pringsewu regency is worth mentioning as bamboo town because the developing culture is very closely related to the elements of bamboo. Then, the other potentials such as agriculture and education have not been able to replace the branding of bamboo town owned by Pringsewu regency.All aspects that had been discussed in accordance with the theories used, that were the theory of perception, branding, city branding and city image. Keywords: Perception and Branding

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > GV Recreation Leisure
> HE Transportation and Communications
> JS Local government Municipal government
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Administrasi Bisnis
Pengguna Deposit: 51810724 . Digilib
Date Deposited: 24 Oct 2017 08:01
Terakhir diubah: 24 Oct 2017 08:01
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28836

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir