PERANAN CIVIL SOCIETY DALAM MENGATASI TINDAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Pada Lembaga Advokasi Perempuan Damar Provinsi Lampung)

NOVRIKO DWI SANJAYA, 1316021060 (2017) PERANAN CIVIL SOCIETY DALAM MENGATASI TINDAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN (Studi Pada Lembaga Advokasi Perempuan Damar Provinsi Lampung). FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK , UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf

Download (10Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (650Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (650Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tindak kekerasan terhadap perempuan seringkali dianggap biasa dan terus terulang bahkan meningkat karna masih adanya pemikiran bahwa perempuan itu lemah dan masih dianutnya sistem patriarki oleh sebagian besar suku-suku di Indonesia, salah satunya yaitu suku Lampung. Civil Socity dalam hal ini memliki peranan untuk mengatasi tindak kekerasan terhadap perempuan. Lembaga Advokasi Perempuan Damar sudah seharusnya sebagai civil society memiliki peranan dalam mengatasi tindak kekerasan terhadap perempuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan Lembaga Advokasi Perempuan Damar dalam mengatasi kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan keadaan yang terjadi apa adanya sesuai dengan fakta yang dinilai menggunakan empat indikator yang merujuk pada teori peranan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dikemukakan Rahardjo dan Andra L. Corrothers bersama Estie W. Suryatna Hasil penelitian ini menunjukan Lembaga Advokasi Damar telah menjalankan peranannya. 1) Sebagai kekuatan pengimbang pemerintah LSM Damar telah menjalankan peranannya dengan ikut melengkapi peran negara sebagai pelayan publik dan mengisi pembangunan sosial, 2) Sebagai pengawas pelaksanaan sistem dan cara penyelenggaraan pemerintah LSM Damar melakukan peranannya dengan mengawasi kinerja pemerintah dan membantu menindak lanjuti jika menerima informasi terkait kelalaian pemerintah, 3) Sebagai lembaga perantara antara masyarakat dan pemerintah LSM Damar sudah berperan, ditandai dengan dibangun forum Multi Stakeholder dan Focus Group Discussion sebagai tempat untuk masyarakat dan pemerintah berbagi informasi, 4) Sebagai lembaga yang mengemban misi pemberdayaan, LSM Damar menjalankan peranannya dengan membentuk dua program pemberdayaan yaitu Kampanye dan Pendidikan Publik serta Penguatan Masyarakat. Kata Kunci : Peranan, Civil Society, Kekerasan Terhadap Perempuan abstract Violence against women is often considered unusual and continues even increased because there is still some idea that women are frail and patriarchal system still adopted by most tribes in Indonesia, one of which is the Lampung tribe. Civil Socity, in this case, has a role to overcome violence against women. Damar Institution of Woman Advocacy should be a civil society which has a role in overcoming violence against women. The research was aimed at finding out the role of Damar Institution of Women Advocacy in overcoming violence against women. This research used descriptive qualitatice method that described the situation that according to the facts which is used four indicator according to the theory of the role of Non-Govenrment Organization proposed by Rahardjo and Andra L. Corrothers bersama Estie W. Suryatna The results of this study show that Damar Institution of Women Advocacy has performed its role. 1) As a counterweight of Damar's LSM government has been obediently fulfilling its roles by complementing the role of the state as a public servant and filling social development. 2) As the supervisor of the implementation of the system and the way in which the government runs Damar's LSM performs its role by overseeing the government's performance and assisting in following up if it receives some information related to government negligence. 3) As an intermediary institution between the society and government Damar's LSM has played a role, marked by the building of Multi-Stakeholder forum and Focus Group Discussion as a place for society and government to share information. 4). As an institution that carries out the empowerment mission, Damar's LSM runs its role by forming two empowerment programs namely Campaign and Public Education and Community Empowerment. Key words: role, civil society, Violence Against Woman

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas ISIP > Prodi Ilmu Pemerintahan
Pengguna Deposit: 39008938 . Digilib
Date Deposited: 25 Oct 2017 08:38
Terakhir diubah: 25 Oct 2017 08:38
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28904

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir