EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KOPI BIJI TERHADAP LABA KOTOR PERUSAHAAN

Hanindro Sedyono, 0541031121 (2017) EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KOPI BIJI TERHADAP LABA KOTOR PERUSAHAAN. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (11Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (549Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (806Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Perusahaan tempat penulis melakukan evaluasi adalah Perusahaan Modal Asing (PMA) eksportir kopi robusta di Bandar Lampung yang kegiatan usahanya adalah membeli kopi biji dari pemasok atau pengumpul, melakukan pengolahan kopi biji agar sesuai dengan SNI dan permintaan pembeli, lalu melakukan ekspor biji kopi tersebut sesuai dengan instruksi pengapalan dari pembeli. Perusahaan ini mempunyai kontrak ekslusif dengan perusahaan induknya di Eropa melalui Off Take Agreement, yang berarti bahwa 100% produk yang dihasilkan oleh PT XXX akan dijual dan harus dibeli oleh perusahaan induknya di Eropa. Dalam menghitung Harga Pokok Penjualannya, perusahaan menggunakan metode sistem biaya bersama dengan metode Full Costing yang nantinya total biaya produksinya akan dibebankan secara rata-rata tertimbang berdasarkan kuantitas untuk setiap kualitas biji kopi yang dihasilkan tanpa memperhitungkan biaya atas proses lebih lanjut yang dilakukan. Pengalokasian semua biaya yang terjadi dalam penetapan harga pokok penjualan untuk setiap kualitas biji kopi yang telah dijual maupun masih menjadi stok menjadi tidak akurat sehingga laba kotor yang didapat perusahaan tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya pada setiap akhir periode. Berdasarkan data-data yang dimiliki perusahaan selama periode 2010-2014, seharusnya perusahaan dapat secara akurat menghitung alokasi biaya produksi untuk setiap kualitas biji kopi setelah titik pemecahan. Dengan mengevaluasi empat metode pengalokasian biaya produksi bersama berdasarkan data-data perusahaan yang didapat, setiap periode menunjukkan perbedaan laba kotor antara Metode Nilai Penjualan Pada Titik Pemecahan dan metode yang dilakukan oleh perusahaan yaitu Metode Rata-Rata Tertimbang. Pada saat perusahaan memiliki stok kopi biji yang tertinggi pada akhir periode tahun 2012 sebanyak 11,491 ton, perbedaan laba kotor antara dua metode perhitungan harga pokok produksi mencapai 55,6%. Kata Kunci : Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor,Biaya Bersama, Metode Nilai Penjualan pada Titik Pemecahan. ABSTRACT The company where the author evaluates is a Foreign Capital Company (PMA) exporter of robusta coffee in Bandar Lampung where the business activity is to buy coffee beans from suppliers or collectors, processing coffee beans to conform to SNI and meet buyer's demand, and export the coffee beans as per buyer's shipping instructions. The company has an exclusive contract with its parent company in Europe through Off Take Agreement, which means that 100% of the products produced by PT XXX will be sold and must be purchased by its parent company in Europe. In calculating Cost of Goods Sold, the company uses the joint cost system with Full Costing method where total of the production costs will be charged on a weighted average basis based on the quantity for each quality of coffee beans produced without taking into account the cost of further processing. The allocation of all costs incurred into cost of goods sold for each quality of coffee beans that have been sold or still in stock becomes inaccurate so that the gross profit earned by the company at the end of the period does not reflect the actual conditions. Based on data held by the company during the period 2010-2014, the company should be able to accurately calculate the allocation of production costs for each coffee bean quality after the split point. By evaluating the four methods of joint production costs based on company data obtained, each period shows the difference between gross profit with Sales Value At split point Method and the method undertaken by the company which is Weighted Average Method. At the time the company has the highest coffee beans stock at the end of the period 2012 which is 11,491 tons, the gross profit difference between the two methods of calculating cost of goods sold reached 55.6%. Keywords: Cost of Good Sold, Gross Profit, Joint Cost, Sales Value Method at Split Point.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
> HF Commerce > HF5601 Accounting
Program Studi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi S1-Akuntansi
Pengguna Deposit: 49214900 . Digilib
Date Deposited: 25 Oct 2017 08:21
Terakhir diubah: 25 Oct 2017 08:21
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28909

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir