Hayat Tunur, 1213034035 (2017) KONDISI SOSIAL EKONOMI PETANI KARET DI DESA KEMBANG TANJUNG KECAMATAN ABUNG SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA TAHUN 2016. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN , UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (8Kb) | Preview |
|
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2281Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2328Kb) |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan Kondisi Sosial Ekonomi Petani Karet di Desa Kembang Tanjung Kecamatan Abung Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun 2016. Titik tekan kajianya pada pendidikan, luas lahan, biaya produksi, produksi kebun karet, pendapatan, jumlah anak, tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga. penelitian ini menggunakan metode deskriptif, jumlah populasi sebanyak 160 orang. Pengumpulan data dengan teknik observasi, kuesioner, dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan tabel persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi data pada penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Petani karet berpendidikan rendah sebanyak 50 orang 62,05%, (2) Luas lahan petani karet rata-rata 1,09 ha/kk, (3) Rata-rata biaya sebesar Rp 3.355.000/tahun/KK. Biaya tersebut digunakan untuk pembelian pupuk, asam semut, obat-obatan dan upah tenaga kerja. (4) Rata-rata produksi yang diperoleh setiap petani 4.007 kg/KK (5) Rata-rata pendapatan Rp 12.000.000/tahun/KK yang diperoleh setiap petani karet (6) Jumlah anak yang dimiliki setiap keluarga petani karet adalah 3 orang anak (7) Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum petani karet Rp 3.072.800 Kata kunci: Kondisi, Sosial Ekonomi, Petani Karet abstract THE SOCIO-ECONOMIC CONDITION OF RUBBER FARMERS AT KEMBANG TANJUNG VILLAGE, SOUTH ABUNG SUBDISTRICT, NORTH LAMPUNG IN 2016 By Hayat Tunur The research aims to display the socio-economic condition of rubber farmers at Kembang Tanjung Village, South Abung Subdisctrict, North Lampung in 2016. Data collection is collected through observation, questionnaire, and documentation. Results of the research show that 1) Rubber farmers are mostly low-educated. Generally, the rubber farmers’ levels of formal education were Elementary (equally) 50 people (62.05%), Junior High School (equally) 25 people (31.25%), and Senior High School (equally) 5 people (6.25%); (2) The average land width they own is 0.29 ha/family, average farm width is 0.192 ha/each family and average field width is 1.09 ha/each family; (3) Their average yearly income is Rp. 3,355,000/family to purchase fertilizer, medicines, and workers’ wage; (4) Average yearly production of each farmer is 4,007 kg/family; (5) Average yearly income of rubber farmers is Rp. 12,000,000/family; (6) The average number of rubber farmers’ children are 3 children; (7) ) The minimum level of basic needs fulfillment of rubber farmers is 3.072.800/year. Key words: socio-economic condition, rubber farmers
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > G Geography (General) > L Education (General) = Pendidikan |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Geografi IPS |
Pengguna Deposit: | 72505605 . Digilib |
Date Deposited: | 26 Oct 2017 03:51 |
Terakhir diubah: | 26 Oct 2017 03:51 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28919 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |