PROTEKSI TEGANGAN LEBIH MENGGUNAKAN SURGE PROTECTIVE DEVICES (SPDs) PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH (Studi Kasus Sistem Pentanahan TT dan TN-C-S)

suwanto, 1215031071 (2017) PROTEKSI TEGANGAN LEBIH MENGGUNAKAN SURGE PROTECTIVE DEVICES (SPDs) PADA INSTALASI TEGANGAN RENDAH (Studi Kasus Sistem Pentanahan TT dan TN-C-S). TEKNIK ELEKTRO, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf

Download (95Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2304Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (6Mb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Tegangan lebih transient pada instalasi tegangan rendah bisa terjadi akibat sambaran langsung maupun sambaran tidak langsung pada saluran distribusi. Apabila tegangan melebihi batas kekuatan isolasi peralatan sebesar 500 V, dapat menyebabkan terjadinya kegagalan isolasi. Penelitian ini menganalisis kapasitas sistem proteksi surja pada instalasi listrik tegangan rendah yang menggunakan sistem pentanahan terra-terra (TT) dan terra neutral-combined-separated (TN-C-S) dengan menggunakan program MATLAB/Simulink. Pemasangan alat proteksi surja (Surge Protective Devices /SPDs) pada konduktor fasa di panel distribusi utama menggunakan: Gas discharge arrester (GDA), Metal oxide varistor (MOV), serta kombinasi GDA dan MOV yang dihubungkan paralel. Sedangkan pada panel sub-distribusi hanya menggunakan MOV. Tegangan fasa diukur pada panel sub-distribusi yang langsung terhubung dengan beban. Hasil simulasi menunjukan tegangan fasa yang paling rendah adalah 494,12 V, yang dihasilkan oleh sistem pentanahan TN-C-S dengan MOV sebagai alat pemotong surja, pada saat tegangan impuls sebesar 2 kV disuplai pada sisi sekunder trafo distribusi. Sedangkan, tegangan fasa tertinggi 502,79 V, didapat apabila sistem pentanahan adalah TT dan alat pemotong surja yang digunakan adalah GDA, dengan tegangan impuls sebesar 2 kV disuplai pada sisi sekunder trafo distribusi. Instalasi tegangan rendah yang menggunakan sistem pentanahan TN-C-S dan alat proteksi surja berupa GDA dan MOV yang dihubungkan parallel, menghasilkan v tingkat ketahanan terhadap tegangan impuls petir yang paling tinggi. Tegangan fasa yang diukur adalah 498,01 V, nilai tegangan ini masih di bawah tingkat isolasi peralatan. Oleh karena itu, penelitian ini merekomendasikan sistem proteksi tegangan lebih menggunakan sistem pentanahan TN-C-S dengan kombinasi GDA dan MOV sebagai alat proteksi surja, yang merupakan konfigurasi sistem proteksi tegangan lebih yang terbaik. Kata Kunci : proteksi tegangan lebih, instalasi tegangan rendah, alat proteksi surja, tegangan lebih petir, Metal oxide varistor, Gas discharge arrester, sistem pentanahan TT, sistem pentanahan TN-C-S, batas isolasi.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Teknik Elektro. Rekayasa elektronik Nuklir
> Teknik Elektro. Rekayasa elektronik Nuklir

>
>
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Elektro
Pengguna Deposit: 68547984 . Digilib
Date Deposited: 27 Oct 2017 03:54
Terakhir diubah: 27 Oct 2017 03:57
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/28966

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir