ANALISA PENANGGULANGAN ABRASI DAN SEDIMENTASI PANTAI TIMUR LAMPUNG DENGAN MENGUNAKAN BANGUNAN BREAKWATER

FIT HARYONO , 0445011023 (2017) ANALISA PENANGGULANGAN ABRASI DAN SEDIMENTASI PANTAI TIMUR LAMPUNG DENGAN MENGUNAKAN BANGUNAN BREAKWATER. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS TEKNIK .

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (1917Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (6Mb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (6Mb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Hutan mangrove merupakan greenbelt alam yang berfungsi untuk melindungi pantai dari bahaya gelombang laut, arus, maupun kombinasi antara gelombang dan arus. Perubahan fungsi lahan dari hutan mangrove menjadi lahan tambak udang yang dilakukan masyarakat mulai tahun 1986 di Desa Sriminosari dan desa sekitarnya telah berakibat terjadinya abrasi pantai yang cukup besar. Untuk menunjang keberhasilan reboisasi hutan mangrove ini, maka diperlukan penanggulangan abrasi dan sedimentasi pada Pantai Timur Lampung yaitu dengan menggunakan breakwater (bangunan pemecah gelombang). Hasil pemodelan garis pantai dari tahun 2002 sampai dengan 2012 menunjukkan kemunduran posisi garis pantai sejauh 195 m atau rata-rata 20 m pertahun. Hasil simulasi penanggulangan abrasi dan sedimentasi pada Pantai Timur Lampung dengan menggunakan breakwater, yang dipasang secara seri berjarak 2 km antar breakwater dan 2,7 km dari garis pantai, menunjukkan tidak terjadi proses abrasi dan adanya proses sedimentasi sehingga terjadi penambahan garis pantai ke arah laut sejauh 12 m pertahun. Kata kunci : breakwater, abrasi, sedimentasi, garis pantai, Pantai Timur Lampung abstract The mangrove forest is the greenbelt nature that serves to protect the coast of waves, currents, as well as the combination of waves and currents. Change the function of the land from mangrove forests to become land farmed shrimp do society of the year 1986 in the village of Sriminosari and other villages have resulted in occurrence of abrasion of the beach. To support the success of the reforestation of mangrove forests, then the necessary countermeasures abrasion and sedimentation on the eastern coast of Lampung using breakwater. The results of modeling the coastline from the year 2002 up to 2012 shows decline the position of the coastline long the 195 meters or an average 20 meters /year. The results of the simulations abrasion prevention of sedimentation on the eastern coast of Lampung with the use of a breakwater, placed in series is 2 kilometers between the breakwater and 2.7 kilometers of coastline, the show did not occur and the abrasion process process so the addition of sedimentation coastline towards the sea as far as 12 meters /year. Key Words : breakwater, abrasion sedimentation, the coastline, East Coast Lampung

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Teknologi (General)
> Teknologi (General)
Teknologi (General)
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Sipil
Pengguna Deposit: 74947887 . Digilib
Date Deposited: 06 Nov 2017 04:14
Terakhir diubah: 06 Nov 2017 04:14
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29021

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir