SELDATRI HAIRANI, 1313043041 (2017) KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM PENGEMBANGAN GERAK TARI DI SANGGAR SIWANG KABUPATEN LAMPUNG BARAT. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (162Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2708Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2604Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan peserta didik dalam pengembangan gerak tari di sanggar Stiwang Kabupaten Lampung Barat. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan peserta didik dalam mengembangkan gerak tari di sanggar Stiwang Kabupaten Lampung Barat. Kemampuan dideskripsikan mulai dari proses pembelajaran hingga hasil setiap pertemuan dan tes praktik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Sumber data yaitu pelatih dan 10 peserta didik. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi, penyajian data, dan simpulan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, diperoleh informasi bahwa pengembangan gerak tari di sanggar Stiwang Kabupaten Lampung Barat ada beberapa ragam gerak yang diberikan oleh pelatih yaitu ngerujung, humbak moloh, lipeto, ngiau bias, samber melayang. Peserta didik mengembangkan gerak dengan aspek-aspek gerak tari, level, tempo, ruang gerak, dan rangkaian gerak. Peserta didik belajar ragam gerak kemudian peserta didik mampu memadukan ragam gerak dengan aspek gerak tari yaitu mengeksplorasi anggota tubuh tangan, kepala, badan, kaki. Setelah itu, peserta didik memadukan aspek level tinggi, sedang, rendah dari ragam gerak. Yang ketiga peserta didik menambahkan dan mampu menggunakan tempo cepat, sedang, lambat dalam mengembangkan gerak tari. Setelah peserta didik paham dan mampu mengekplorasi gerak, aspek level, aspek tempo peserta didik mampu menguasai dan menciptakan aspek ruang gerak internal adalah ruang yang diciptakan oleh penari ruang yang batas imajinasinya adalah batas yang paling jauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kaki penari dalam keadaan tidak berpindah tempat, ruang gerak ekternal adalah wujud ruang secara nyata merupakan arena yang dilalui penari. Yang terakhir adalah peserta didik mampu menggerakkan pengembangan gerak dengan lancar, tidak merasa kesulitan dari aspek-aspek di atas yang sudah peserta didik kembangkan, maka peserta didik akan membuat rangkaian gerak dari satu gerak menjadi beberapa ragam gerak. Kata kunci: kemampuan peserta didik, pengembangan , gerak tari. ABSTRACT The problem of the research is about the students’ ability in the development of motion dance in Siwang Gallery West Lampung regency. The aim of this study was to describe the students’ ability in developing motion dance in Siwang gallery west lampung regency. The ability was described starting from the learning process up to the result of each meeting and practice test. The researcher used descriptive method by using qualitative approach. The data was collected from the trainer and 10 students. The data collecting technique were observation, interview, and documentation. The data were analyzed through reduction, data presentation, and conclusion. Based on the research conducted, obtaining information that the development of motion dance in Siwang gallery West lampung regency. There were some types of motion which were given by the trainer, such as ngerujung, humbak moloh, lipeto, ngiau bias, samber melayang. The students develop their motion dance through those aspects of dancing, level, tempo, latitude, and dancing sequence. The students learnt the latitude, then they were be able to combine the latitude with the aspect of dancing. It was exploring part of body, such as hands, head, body, and feet. After that, the students combined high level aspect, medium level aspect, and low level aspect from the types of latitude. Third, the students added and were capable to use fast tempo, medium tempo, and slow tempo in developing motion dance. After the students understood and could explore the motion, level aspect, tempo aspect, the students were be able to master and create the aspect of internal latitude, which was a space created by the dancer who has the furthest space which could be reached by the dancers’ hand and foot, in a condition that was not moved. External latitude was a real form which be passed by the dancer. Last, the students were be able to move the development of motion smoothly, and do not having any difficulty from the aspects above which the students have been developed, so the students will make dancing sequence from a motion to some latitudes. Keywords: students’ ability, development, latitude
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > L Education (General) = Pendidikan |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Seni Drama, dan Tari |
Pengguna Deposit: | 85874587 . Digilib |
Date Deposited: | 15 Dec 2017 06:19 |
Terakhir diubah: | 15 Dec 2017 06:19 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29298 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |