UJI RESISTENSI GULMA Asystasia gangetica, Axonopus compressus, Cyperus kyllingia dan Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAMPUNG SELATAN TERHADAP HERBISIDA GLIFOSAT

Henni Elfandari, 1424011006 (2017) UJI RESISTENSI GULMA Asystasia gangetica, Axonopus compressus, Cyperus kyllingia dan Eleusine indica ASAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT LAMPUNG SELATAN TERHADAP HERBISIDA GLIFOSAT. Masters thesis, Universitas Lampung.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (293Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA PEMBAHASAN.pdf

Download (7Mb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (8Mb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Resistensi gulma terhadap herbisida merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh gulma untuk dapat bertahan hidup dan berkembang meskipun diaplikasikan herbisida dengan dosis anjuran yang pada umumnya dapat mematikan spesies gulma tersebut. Di perkebunan Malaysia telah dilaporkan bahwa ada tiga jenis gulma yang resisten terhadap glifosat, yaitu Hedyotis verticillata, Chromolaena odorata dan Eleusine Indica. Di Indonesia, laporan mengenai resistensi gulma masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji resistensi Asystasia gangetica, Axonopus compressus, Cyperus kyllingia dan Eleusine indica yang berasal dari perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan terhadap herbisida glifosat. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan 6 ulangan. Petak utama adalah tempat asal gulma (A) yang terdiri dari 2 taraf, yaitu A1 (gulma dari perkebunan kelapa sawit Lampung Selatan yang telah terpapar glifosat) dan A2 (gulma dari sekitar Universitas Lampung yang tidak terpapar glifosat). Anak petak adalah dosis herbisida yang digunakan dan terdiri dari tujuh taraf yaitu D0 (0 g/ha), D1 (960 g/ha), D2 (1.920 g/ha), D3 (3.840 g/ha), D4 (7.680 g/ha), D5 (15.360 g/ha) dan D6 (30.720 g/ha). Penelitian ini diterapkan secara terpisah untuk masing-masing gulma (Asystasia gangetica, Axonopus compresuss, Cyperus kyllingia dan Eleusine indica). Data bobot kering gulma dikonversi ke dalam persen kerusakan kemudian dianalisis dengan analisis probit untuk menentukan nilai ED50 masing-masing gulma. Nilai ED50 digunakan untuk menghitung nisbah resistensi (NR). Nisbah Resistensi (NR) digunakan untuk mengelompokkan tingkatan resistensi suatu spesies uji terhadap herbisida. Nilai Nisbah Resistensi (NR) gulma Asystasia gangetica, Cyperus kyllingia dan Eleusine indica terpapar masing-masing adalah 2,97; 5,85 dan 2,96 sedangkan nilai NR gulma Axonopus compresuss adalah 1,61. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gulma Asystasia gangetica, Cyperus kyllingia dan Eleusine indica mengalami resitensi rendah sedangkan gulma Axonopus compresuss belum menunjukkan adanya resistensi. Kata kunci : Asystasia gangetica, Axonopus compresuss, Cyperus kyllingia, Eleusine indica, glifosat, resistensi gulma. abstract Weed resistance to herbicide is a capability possessed by weeds to survive and thrive despite the application of herbicides with recommended doses that can generally be deadly to the weed species. In Malaysian plantations it has been reported that there are three types of weeds that are resistant to glyphosate, namely Hedyotis verticillata, Chromolaena odorata and Eleusine indica. In Indonesia, reports on weed resistance are still very limited. This study aims to test the resistance of Asystasia gangetica, Axonopus compressus, Cyperus kyllingia and Eleusine indica derived from Lampung Selatan oil palm plantation to glyphosate herbicide. The study was prepared using Split Plot Design with 6 replications. The main plot is the place of origin of weeds (A) which consists of two levels, namely A1 (weeds from Lampung Selatan oil palm plantations that have been exposed to glyphosate) and A2 (weeds from around Lampung University are not exposed to glyphosate). The subplot was the dose of herbicide used and consisted of seven levels: D0 (0 g /ha), D1 (960 g /ha), D2 (1.920 g /ha), D3 (3.840 g /ha), D4 (7.680 g /ha), D5 (15.360 g /ha) and D6 (30.720 g /ha). The study was applied separately for each weed (Asystasia gangetica, Axonopus compresuss, Cyperus kyllingia and Eleusine indica). Weed dry weights data were converted to percentage of damage then analyzed by probit analysis to determine the ED50 value of each weed. The value of ED50 is used to calculate the resistance ratio (NR). Resistance Ratio (NR) is used to classify the resistance levels of a herbicide-prone species. The values of Resistance Ratio (NR) of Asystasia gangetica, Cyperus kyllingia and Eleusine indica exposed were 2,97; 5,85 and 2,96 respectively, whereas the NR weed value of Axonopus compresuss was 1,61. Thus it can be concluded that weed Asystasia gangetica, Cyperus kyllingia and Eleusine indica have low resistance while Axonopus compresuss weeds have not shown any resistance. Keywords: Asystasia gangetica, Axonopus compresuss, Cyperus kyllingia, Eleusine indica, glyphosate, weed resistance.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > Pertanian ( Umum )
> Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agronomi
Pengguna Deposit: 38540270 . Digilib
Date Deposited: 18 Dec 2017 07:35
Terakhir diubah: 18 Dec 2017 07:35
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29314

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir