EFIKASI FRAKSI EKSTRAK TANAMAN JARAK TINTIR (Jatropha multifida) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA SECARA IN VIVO PADA TANAMAN CABAI DI LAPANG

Ayu Widya Pangesti, 1314121024 (2017) EFIKASI FRAKSI EKSTRAK TANAMAN JARAK TINTIR (Jatropha multifida) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA SECARA IN VIVO PADA TANAMAN CABAI DI LAPANG. FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (3018Kb)
[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (348Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2894Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Kendala untuk meningkatkan produksi cabai disebabkan antara lain oleh faktor agronomis dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Salah satu faktor penyebab penurunan produksi cabai adalah penyakit tanaman. Salah satu penyakit utama pada tanaman cabai yaitu antraknosa. Secara umum penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur patogen Colletotrichum capsici. Pengendalian penyakit yang biasa digunakan untuk mengendalikan penyakit antraknosa adalah penggunaan fungisida sintetik. Namun, residu bahan aktif dari fungisida sintetik dapat bertahan lama (sulit terurai) pada buah cabai sehingga dapat mengganggu kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan pengembangan alternatif pengendalian. Salah satu alternatif pengendaliannya adalah penggunaan fungisida nabati. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas frekuensi aplikasi, tingkat konsentrasi, dan interaksinya (frekuensi dan konsentrasi) fraksi ekstrak daun jarak tintir dalam menekan serangan C. capsici di lapang. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung, lahan petani Bataranila Lampung Selatan dan desa Mojopahit Punggur Lampung Tengah pada bulan Februari sampai dengan Juni 2017. Metode penelitian disusun dengan rancangan acak kelompok faktorial. Perlakuan terdiri dari 2 faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama (A) yaitu frekuensi aplikasi (1x, 2x, dan 3x dalam seminggu) dan faktor kedua (B) yaitu taraf konsentrasi aplikasi (0, 1000 , 2000, 3000, 4000, 5000 ppm). Jumlah satuan percobaan sebanyak 54 yang disusun berdasarkan pengacakan. Satu perlakuan terdiri dari 2 tanaman sehingga dibutuhkan 108 tanaman. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Jika asumsi terpenuhi data dianalisis dengan sidik ragam, perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5% dan polinomial ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan tingkat konsentrasi fraksi ekstrak daun jarak tintir memberikan penekanan yang berbeda terhadap serangan C. capsici di lapang. Namun, perbedaan frekuensi aplikasi dan interaksi antara frekuensi dan konsentrasi fraksi ekstrak daun jarak tintir tidak memberikan penekanan yang berbeda terhadap serangan C. capsici di lapang. Kata kunci : antraknosa, cabai, fungisida nabati, jarak tintir

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > Pertanian ( Umum )
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi
Pengguna Deposit: 64797719 . Digilib
Date Deposited: 27 Dec 2017 07:55
Terakhir diubah: 27 Dec 2017 07:55
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29492

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir