STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN UNTUK MENGETAHUI SISTEM SESAR BERDASARKAN ANALISIS FIRST HORIZONTAL DERIVATIVE (FHD), SECOND VERTICAL DERIVATIVE (SVD), 2,5D FORWARD MODELING DI DAERAH MANOKWARI PAPUA BARAT

SHISKA YULISTINA, 1315051052 (2017) STUDI IDENTIFIKASI STRUKTUR GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN UNTUK MENGETAHUI SISTEM SESAR BERDASARKAN ANALISIS FIRST HORIZONTAL DERIVATIVE (FHD), SECOND VERTICAL DERIVATIVE (SVD), 2,5D FORWARD MODELING DI DAERAH MANOKWARI PAPUA BARAT. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS TEKNIK.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (20Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (2158Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf

Download (2157Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Secara garis besar Manokwari memiliki struktur geologi yaitu berupa daerah lipatan yang terdapat di kawasan dataran tinggi pegunungan. Di antara lipatan tersebut terdapat sesar naikdan sesar turun.Di kawasan pantai atau laut banyak dijumpai batuan terumbu karang dan koral.Penelitian gayaberattelah dilakukan di daerah ManokwariPapua Barat dengan tujuan untuk mengetahuistruktur geologi bawah permukaanberdasarkan analisis FHD (First Horizontal Derrivative), SVD (Second Vertical Derrivative) dan pemodelan 2,5DForward Modelingpadapetaanomali residual daerahpenelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki nilaiAnomali Bouguer antara 4 mGal sampai 96 mGal dengan anomali rendah pada bagian kiri daerah penelitian yang memanjang dengan arah relatif baratlaut-tenggara, anomali bernilai sedang beradapada bagian tengah daerah penelitian yang tersebar di daerah barat-timur, sementara untuk anomali tinggi tersebar pada bagian utara daerah penelitian. Hasil pemodelan bawah permukaan 2,5D serta analisis SVD dan FHD menunjukkan adanya sesarnaik (Thrust Fault) pada penampang C-C’, pada penampang B-B’ terdapat adanyaintrusi batuan Diorit Lembai dengan nilai densitas sebesar 2,75 gr/cc, sedangkan untuk penampang A-A’ yang memotong sesar Sorong tidak ditemukan adanya sesar maupun intrusi batuan berdasarkan data observasi gayaberat daerahpenelitian tersebut. Kata Kunci: Gayaberat, Anomali Bouguer, Pemodelan 2,5D, SVD, FHD, Manokowari Area abstract In general, Manokwari has a geological structure that is in the form of a folding area found in the highlands of the mountains. Among the creases, there is a fault up and the fault down. In coastal or marine areas found many reefs and corals. The study of gravity was conducted in the Manokwari area of West Papua with the aim to know the subsurface geological structures based on FHD (First Horizontal Derivative), SVD (Second Vertical Derivative) and 2.5D Forward Modeling on the residual anomaly maps of the study area. The results showed that the research area has Bouguer Anomaly value ranged from 4 mGal to 96 mGal with the low anomaly at the left side of the research area lengthwiserelatively innorth-west to south-eastdirection, the middle-value anomaly spreads in the west-east area of research area, high anomaly scattered in the northern part of the research area. The results of the 2.5D subsurface modeling and the SVD and FHD analysis indicated the presence of a Thrust Fault on the C-C’ cross-section, on the B-B’ cross-section there is a Diorite Lembai intrusion with the density value is 2.75 gr/cc, whereas theA-A' cross-section which intersects withSorongfaultwere not found any fault or rock intrusion based on observed gravity data of the research area. Keywords: Gravity, Bouguer Anomaly, Modeling 2.5D, SVD, FHD, Manokwari Area

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > GB Physical geography
Program Studi: Fakultas Teknik > Prodi S1-Teknik Geofisika
Pengguna Deposit: 88480223 . Digilib
Date Deposited: 27 Dec 2017 08:47
Terakhir diubah: 27 Dec 2017 08:47
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29508

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir