PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PENINGSET DALAM TRADISI SRAH-SRAHAN PERKAWINAN ADAT JAWA DI KAMPUNG KOTAGAJAH KECAMATAN KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

RATNA KRISTIAN TARI , 1213033065 (2017) PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI PENINGSET DALAM TRADISI SRAH-SRAHAN PERKAWINAN ADAT JAWA DI KAMPUNG KOTAGAJAH KECAMATAN KOTAGAJAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (8Kb) | Preview
[img] File PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1735Kb)
[img]
Preview
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1736Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Peningset dalam tradisi Srah-Srahan yaitu tanda pengikat pembicaraan. Artinya dengan diserahkannya Peningset dalam tradisi Srah-Srahan tersebut masingmasing pihak mempelai wanita dan pihak mempelai pria telah terikat untuk melaksanaakan pembicaraan yang telah mereka setujui bersama, yaitu sebuah perkawinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat mengenai Peningset dalam tradisi Srah-Srahan pada Perkawinan Adat Jawa. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah dengan model data Kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa Persepsi masyarakat mengenai Peningset dalam tradisi Srah-Srahan Perkawinan Adat Jawa di Kampung Kotagajah masyarakat dari golongan masyarakat yang sejahtera setuju melaksanakan Peningset dalam tradisi Srah-Srahan menganggap tradisi ini sakral sebelum melaksanakan sebuah Perkawinan Adat Jawa namun ada pula masyarakat dari golongan masyarakat yang kurang sejatera yang tidak setuju Peningset Dalam Tradisi Srah-Srahan di laksanakan di karenakan Peningset dalam tradisi Srah-Srahan membebani pihak calon mempelai pria sehingga hantaran Peningset dalam tradisi Srah-Srahan di ganti isi hantarannya dengan uang dikarenakan masyarakatnya menganggap mahal, sulit dan repotnya barang hantaran Peningset dalam tradisi Srah-Srahan sehingga masyarakat merangkap barang bawaan Peningset dalam tradisi Srah-Srahan menjadi uang supaya praktis. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu bahwa masyarakat Kampung Kotagajah masyarakatnya secara keseluruhan memiliki anggapan serta alasan dengan terlaksananya Peningset dalam tradisi Srah-Srahan sebelum Perkawinan Adat Jawa yang di lihat dari sudut ekonomi masyarakatnya.

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek: > LB Theory and practice of education
Program Studi: FKIP > Prodi Pendidikan Sejarah IPS
Pengguna Deposit: 18817810 . Digilib
Date Deposited: 08 Jan 2018 06:39
Terakhir diubah: 08 Jan 2018 06:39
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29757

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir