Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk Organonitrofos dan Pupuk Kimia dengan Penambahan Biochar terhadap Aktivitas Mikroorganisme Tanah Selama Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Musim Tanam Kedua

Nyang Vania Ayuningtyas Harini, 1424011011 (2017) Pengaruh Pemberian Kombinasi Pupuk Organonitrofos dan Pupuk Kimia dengan Penambahan Biochar terhadap Aktivitas Mikroorganisme Tanah Selama Pertumbuhan Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt) Musim Tanam Kedua. Masters thesis, Lampung University.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (22Kb) | Preview
[img] File PDF
THESIS FULL TEXT.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1060Kb)
[img]
Preview
File PDF
Full Text tanpa Bab Pembahasan.pdf

Download (893Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Upaya untuk meningkatkan produksi jagung manis dapat dilakukan dengan pemberian pupuk, baik berupa pupuk anorganik,organik atau kombinasi keduanya. Selain itu, pemberian bahan pembenah tanah seperti biochar juga diharapkan dapat memperbaiki kesuburan tanah dan secara tidak langsung juga dapat meningkatkan produksi jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perlakuan kombinasi pupuk organonitrofos dan pupuk kimia, biochar serta interaksi antara kombinasi perlakuan pupuk dan biochar terhadap respirasi dan C-mik tanah. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung menggunakan faktorial 6x2 dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Data dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Variabel yang diamati adalah aktivitas mikroorganisme tanah yaitu respirasi tanah dan biomassa karbon mikroorganisme tanah (C-mik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P3B1 (300 kg Urea ha-1, 125 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1 + pupuk organonitrofos 2500 kg ha-1) menghasilkan respirasi tertinggi pada saat tanaman jagung berumur 60 HST (hari setelah tanam). Perlakuan P5 (Pupuk organonitrofos 5000 kg ha-1) memiliki nilai C-mik KCl ha-1 + pupuk organonitrofos 2500 kg ha-1) menghasilkan respirasi tertinggi pada saat tanaman jagung berumur 60 HST (hari setelah tanam). Perlakuan P5 (Pupuk organonitrofos 5000 kg ha-1) memiliki nilai C-mik tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada saat tanaman jagung berumur 60 dan 90 HST. Perlakuan B1 (biochar 5000 kg ha-1) memiliki respirasi tanah dan C-mik lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan tanpa biochar (B0). Terdapat interaksi antara pemberian pupuk organonitrofos dan kimia dengan penambahan biochar terhadap respirasi tanah pada saat tanaman jagung berumur 90 HST. Perlakuan P2B0 (450 kg Urea ha-1, 187.5 kg SP-36 ha-1, 150 kg KCl ha-1 + Pupuk organonitrofos 1250 kg ha-1 + tanpa biochar) menghasilkan respirasi tanah tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Sedangkan untuk perlakuan dengan penambahan biochar, perlakuan P5B1 (Pupuk organonitrofos 5000 kg ha-1 + biochar) menghasilkan respirasi tanah tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainya. Namun, tidak terdapat interaksi antara pemberian pupuk organonitrofos dan kimia dengan penambahan biochar terhadap C-mik tanah. Kata kunci : Biochar, C-mik Tanah, Kombinasi Pupuk, Organonitrofos, Respirasi Tanah.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > Budidaya tanaman
Program Studi: Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agronomi
Pengguna Deposit: 55556461 . Digilib
Date Deposited: 19 Jan 2018 03:50
Terakhir diubah: 19 Jan 2018 03:50
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29771

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir