MARISA , 1313041051 (2017) TINDAK TUTUR MEMERINTAH DALAM BAHASA LAMPUNG DARIORANG TUA KEPADA ANAK DI DESA CAKAT RAYA KABUPATEN TULANG BAWANG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (16Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (904Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (777Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tindak tutur memerintah dalam bahasa Lampung dari orang tua kepada anak di Desa Cakat Raya Kabupaten Tulangg Bawang dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Adapun tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur memerintah dalam bahasa Lampung dari orang tua kepada anak di Desa Cakat Raya Kabupaten Tulang Bawang dan implikasinya pada pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan bahasa Lampung orang tua kepada anaknya dengan menggunakan tuturan memerintah di Desa Cakat Raya. Sumber data penelitian ini adala orang tua dan anak-anak di Desa Cakat Raya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara (1) teknik observasi, (2) teknik simak bebas libat cakap, dan (3) teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis heuristik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindak tutur memerintah langsung lebih banyak ditemukan daripada tindak tutur memerintah tidak langsung, sebab saat terjadinya percakapan orang tua langsung mengutarakan tuturan memerintah sesuai dengan maksud yang dituturkannya. Dilihat dari kesantunan berbahasanya dengan menggunakan prinsip sopan santun terdapat beberapa maksim yang digunakan. Maksim yang digunakan ialah maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim simpati, maksim penghargaan, dan maksim permufakatan. Adapun modus yang digunakan dalam tindak tutur memerintah tidak langsung, yaitu modus tanya, modus perintah, dan modus berita. Modus yang sering muncul ialah modus berita. Modus berita digunakan agar tercapainya keinginan penutur untuk memerintah mitra tutur melakukan sesuatu. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas XII pada materi kesantunan berbahasa. Hasil dapat dijadikan contoh percakapan kesantunan berbahasa dalam bentuk dialog yang terdapat tuturan memerintah baik langsung maupun tidak langsung pada saat proses pembelajaran. Kata Kunci : implikasi, kesantunan berbahasa, tindak tutur memerintah.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > L Education (General) = Pendidikan |
Program Studi: | FKIP > Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah |
Pengguna Deposit: | 10946592 . Digilib |
Date Deposited: | 17 Jan 2018 07:42 |
Terakhir diubah: | 17 Jan 2018 07:42 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29807 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |