UPAYA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOTIKA DARI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung)

NIKO CAHYA YULANDA , 1522011029 (2018) UPAYA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI LAMPUNG DALAM PENANGGULANGAN PEREDARAN NARKOTIKA DARI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lapas Narkotika Kelas II A Bandar Lampung). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK (ABSTRACT).pdf

Download (10Kb) | Preview
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (1456Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (1455Kb)

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Penyalahgunaan narkotika di Indonesia semakin hari kian menunjukkan kekhawatiran. Karena permintaan pasar gelap narkotika yang tinggi, kegiatan mengedarkan narkotika kini tidak hanya dilakukan oleh para bandar dan pengedar diluar sana, tetapi diduga dikendalikan juga oleh bandar narkotika yang saat ini masih mendekam di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Permasalahan dalam penelitian ini adalah : Mengapa peredaran narkotika dapat dilakukan oleh pelaku dari dalam Lembaga Pemasyarakatan? Bagaimana upaya BNNP Lampung dalam penanggulangan peredaran narkotika yang dilakukan oleh pelaku dari dalam Lembaga Pemasyarakatan? Apakah yang menjadi faktor penghambat dalam penanggulangan peredaran narkotika yang dilakukan oleh pelaku dari dalam Lembaga Pemasyarakatan? Pendekatan masalah yaitu pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan pengolahan data yang diperoleh dengan cara editing, evaluasi, klasifikasi, dan sistematika data. Hasil penelitian diketahui bahwa upaya penanggulangan peredaran narkotika dari dalam Lapas dilakukan dengan metode penal dan non penal. Penyebab terjadinya peredaran narkotika dari dalam Lapas antara lain dikarenakan lemahnya pengawasan petugas (Sipir). Masuknya alat komunikasi, buruknya kualitas SDM di dalam Lapas, dan kekuatan finansial para bandar narkotika yang besar. Penanggulangan peredaran narkotika dari dalam Lapas menurut penulis dapat ditempuh dengan melakukan kerjasama, koordinasi dan sinergitas antara Lapas, warga binaan, dan dengan aparat penegak hukum. Kedua yaitu dengan memutus mata rantai peredaran narkotika. Ketiga ialah dengan melakukan inspeksi mendadak. Faktor penghambat dominan menurut penulis ialah diantaranya faktor penegak hukum, sarana dan prasarana. Disarankan agar Lapas dapat segera mencari terobosan dan cara-cara baru yang lebih efisien dan efektif dalam usaha penanggulangan peredaran narkotika dari dalam Lapas. Kemudian Perlunya melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik antara Lapas dan aparat penegak hukum, seperti kepolisian dan BNN, dalam hal pengawasan dan kontrol terhadap narapidana. Kata Kunci :Upaya Penanggulangan BNN, Narkotika, Lembaga Pemasyarakatan. ABSTRACT The narcotics abuse in Indonesia is more worrying from day to day. Because high demand of narcotics black market, narcotic distribution activity currently is not only conducted by regular narcotics dealer but also conducted by convicted criminals inside the Department of Correction. The problems of this research were: why the narcotics distribution could be done from inside the Department of Correction? How did the efforts of National Anti-narcotics Agency in Lampung to mitigate the narcotics distribution controlled by the convicted criminals inside the Department of Correction? What were the inhibiting factors in mitigating narcotics distribution controlled by the convicted criminals inside the Department of Correction? This research used normative and empirical jurisdiction approaches by using primary and secondary data. Data were processed with editing, evaluation, classification, and data systematization. The research results showed that the efforts in mitigating the narcotics distribution controlled from Department of Correction was conducted by litigation and nonlitigation. The reason the narcotics distribution could be controlled from inside Department of Correction was because monitoring weakness by the wardens, available communication device in the Department of Correction, low human resource quality in the Department of Correction, and financial strength from the narcotics dealers. The researcher recommends that narcotics distribution controlled from inside of Department of Correction can be mitigated firstly by cooperation, coordination, and synergy between Department of Correction, convicted criminals, and law enforcers; secondly, cutting of the narcotics distribution chains; and third, by sudden inspection. The dominant inhibiting factors were law enforcer, structure and infrastructure factors. Department of Correction should find breakthroughs and new methods immediately, efficiently and effectively, in mitigating the narcotics distribution controlled from inside of Department of Correction. Coordination and cooperation between Department of Correction, law enforcer, police, and National Anti-narcotics Agency in monitoring and control to the convicted criminals are required. Keywords : mitigation efforts by National Anti-narcotics Agency, narcotics, Department of Correction

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > KZ Law of Nations
Program Studi: Fakultas Hukum > Magister Hukum S2
Pengguna Deposit: 21319928 . Digilib
Date Deposited: 24 Jan 2018 03:17
Terakhir diubah: 24 Jan 2018 03:17
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/29881

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir