PROSESI PERKAWINAN ADAT PEPADUN DI TIYUH GUNUNGTERANG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA LAMPUNG DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Desiy Andayani, 152304008 (2018) PROSESI PERKAWINAN ADAT PEPADUN DI TIYUH GUNUNGTERANG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA LAMPUNG DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Masters thesis, PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA DAERAH.

[img]
Preview
File PDF
ABSTRAK.pdf

Download (12Kb) | Preview
[img] File PDF
TESIS FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (2601Kb)
[img]
Preview
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (680Kb) | Preview

Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)

Prosesi perkawinan adat merupakan tahapan yang harus dilalui bagi masyarakat Lampung Pepadun dalam rangka melaksanakan pernikahan. Pertimbangan pemilihan prosesi tersebut sebagai objek kajian dikarenakan belum adanya penelitian yang sejenis dan penggunanya yang hanya terbatas pada kalangan generasi tua. Selain itu juga adanya keterbatasan sumber belajar sehingga bahan rujukan untuk pengembangan pembelajaran sebagai sarana peningkatan kompetensi siswa secara pedagogik masih sangat sedikit. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah prosesi perkawinan adat pepadun di Tiyuh Gunungterang Kabupaten Tulang Bawang Barat dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Lampung di SMP. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosesi perkawinan adat pepadun tersebut dan implikasinya dalam pembelajaran bahasa Lampung di SMP. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini merujuk pada prosesi perkawinan adat pepadun di Tiyuh Gunungterang Kabupaten Tulang Bawang Barat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui observasi, rekaman, membuat catatan lapangan dan melakukan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam prosesi perkawinan adat pepadun masyarakat Tiyuh Gunungterang memiliki dua cara yaitu lamaran (betunang) dengan adat (ibal serebou) dan hanya sebagian adat (bambang ajei) serta larian (sebambangan) atas dasar suka sama suka (nakat) dan perkawinan atas dasar paksaan (ghamot). Bentuk implikasi pada pembelajaran dilakukan melalui pengembangan bahan ajar berbasis wacana yang terdapat di dalam prosesi tersebut. Hal tersebut sejalan dengan adanya kompetensi inti pada Kurikulum 2013 jenjang SMP kelas VIII khususnya pada KI 8.3 dan KD 8.3.5. Kata kunci: perkawinan adat, lampung pepadun, bahan ajar. abstract The procession of tradition marriage is a step that must be passed for the Lampung pepadun people in order to carry out the marriage. Consideration of the selection procession as an object of study due to the absence of similar research and its users are only limited to the older generation. In addition, there is also a limited source of learning so that reference materials for the development of learning as a means of improving student competence pedagogik still very little. The formulation of this research problem is how pepadun tradition marriage procession in Tiyuh Gunungterang West Tulang Bawang Regency and its implication in learning Lampung language in junior high school. This research aims to describe the pepadun tradition marriage procession and its implications in learning Lampung language in junior high school. The research method used in this research is descriptive qualitative. This research data refers to the pepadun tradition marriage procession in Tiyuh Gunungterang West Tulang Bawang Regency. Data collection techniques used are through observation, recording, making field notes and conducting interviews. The result of the research shows that in the pepadun tradition marriage procession of Tiyuh Gunungterang community have two ways that is application (betunang) with tradition (ibal serebou) and only some tradition (bambang ajei) and larian (sebambangan) on the basis of likes (nakat) and marriage over base of coercion (ghamot). The form of implications on learning is done through the development of discourse-based teaching materials contained in the procession. This is in line with the core competencies in the Curriculum 2013 junior high school class VIII especially on KI 8.3 and KD 8.3.5. Kata kunci: tradition marriage, lampung pepadun, teaching materials.

Jenis Karya Akhir: Tesis (Masters)
Subyek: > HB Economic Theory
Program Studi: FKIP > Prodi Magister Pendidikan Bahasa dan sastra Daerah
Pengguna Deposit: 92598101 . Digilib
Date Deposited: 15 Feb 2018 03:19
Terakhir diubah: 15 Feb 2018 03:19
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30362

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir