SRI ERMALIA N, 1224021011 (2017) ANALISIS SISTEM AGRIBISNIS PADI ORGANIK DI KELURAHAN PAJARESUK KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU (STUDI KASUS KELOMPOK TANI PADI ORGANIK SEJAHTERA). Masters thesis, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (165Kb) | Preview |
|
File PDF
TESIS FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (3330Kb) |
||
|
File PDF
TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (3331Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Penelitian bertujuan mengetahui sistem penyediaan sarana produksi, menganalisis pendapatan yang di terima petani, proses pengolahan, rantai pemasaran dan mengetahui lembaga penunjang yang mendukung usahatani padi organik di Kelurahan Pajaresuk Kecamatan Pringsewu pada musim tanam I dan II. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai Desember 2017 dengan mengunakan teknik sensus. Ukuran responden penelitian ini adalah 14 responden yang merupakan petani padi organik Kelompok Tani Sejahtera yang telah memiliki sertifikasi organik. Data dianalisis menggunakan analisis deskripsi untuk menunjukan penerapan 6 tepat pada subsitem sarana produksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan sarana produksi telah sesuai dengan penerapan 6 tepat hanya pada tepat harga yang belum sesuai dengan harapan petani. Pendapatn petani padi organik varietas Mentik susu pada MT I sebesar Rp 6.562.500,00/0,22 ha atau Rp 30.000.000,00/ha dengan RC ratio atas biaya tunai adalah 3,72 dan atas biaya total 2,09 sedangkan pada MT II pendapatan petani organik sebesar Rp 5.600.000,00/0.22ha atau Rp. 25.600.000,00/ha dengan R/C ratio atas biaya tunai sebesar 2,24 dan atas biaya total sebesar 1,48. Pendapatan petani padi organik varietas Sintanur pada MT I sebesar Rp 7.80.769,23/0,22ha atau Rp 32.017.391,30/ha . Dengan RC ratio atas biaya tunai 3,92 dan atas biaya total 2,22 dan pada MT II pendapatan petani organik sebesar Rp5.600.000,00/022 ha atau Rp 25.321.739,13/ha dengan RC ratio atas biaya tunai 2,87 dan atas biaya total 1,70. Hal ini menunjukan bahwa usahatani padi organik layak untuk dijalankan. Nilai tambah varieats Mentik susu MT I mencapai keuntungan dengan persentase 77,322% sedangkan pada MT II mencapai keuntungan 94,612% sedangkan varietas Sintanur MT I mencapai 76,219% sedangkan pada MT II pengolahan mencapai 85,359% dan dapat menguntungkan. Pemasaran dilakukan dri petani yang dijual ke kelompok tani yang kemudian langsung dijual kepada konsumen. Jasa layanan pendukung yang banyak ditemukan adalah Bank baik swasta maupun pemerintah namun masih rendah penggunaanya oleh petanI Kata Kunci : Padi organik, sistem agribisnis abstract The objective of this research is to know the system of supply of production facilities, to analyze the income received by the farmers, the processing, the marketing chain and to know the supporting institutions that support the organic rice farming in Pajaresuk sub-district of Pringsewu sub-district during planting season I and II. The study was conducted in December 2016 until December 2017 using census technique. The size of respondents of this study are 14 respondents who are organic farmers of the Sejahtera Farmers Group who have organic certification. The data were analyzed using descriptive analysis to show the exact application of the subsitem of production means. The results showed that the activity of production facilities has been in accordance with the application of 6 precisely only at the right price that is not in accordance with the expectations of farmers. The income of organic rice farmers of Mentik milk varieties on MT I amounting to Rp 6,562,500.00 / 0,22 ha or Rp 30,000,000.00 / ha with RC ratio over cash cost is 3.72 and for total cost 2.09 whereas at MT II organic farmer income of Rp 5.600.000,00 / 0.22ha or Rp. 25.600.000,00 / ha with R / C ratio over cash cost of 2.24 and for a total cost of 1.48. The income of organic rice farmers Sintanur varieties at MT I amounted to Rp 7.80.769,23 / 0,22ha or Rp 32,017,391,30 / ha. With an RC ratio of 3.92 cash costs and total cost of 2.22 and on MT II organic farmer income of Rp5.600.000,00 / 022 ha or Rp 25,321,739.13 / ha with RC ratio at cash cost of 2.87 and at a total cost of 1.70. This shows that organic rice farming is feasible to run. Value added varieats Mentik susu MT I achieved profit with percentage of 77,322% while MT II achieved profit 94,612% while varieties of Sintanur MT I reached 76,219% while MT II processing reached 85,359% and it can be profitable. Marketing is carried out by farmers who are sold to farmer groups which are then directly sold to consumers. Support services that are found are Bank both private and government but still low use by farmers. Keywords: Organic rice, agribusiness system.
Jenis Karya Akhir: | Tesis (Masters) |
---|---|
Subyek: | > Budidaya tanaman |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Magister Agribisnis |
Pengguna Deposit: | 66941684 . Digilib |
Date Deposited: | 01 Mar 2018 08:42 |
Terakhir diubah: | 01 Mar 2018 08:42 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30611 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |