AYU DWI RAMINDA, 1314121023 (2018) PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP ALKALIS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) KETINGGIAN 500 Mdpl KABUPATEN TANGGAMUS. Fakultas Pertanian, UNIVERSITAS LAMPUNG.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (2692Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (2271Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Ayu Dwi Raminda ABSTRAK PENGARUH APLIKASI PUPUK HAYATI DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP ALKALIS TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) KETINGGIAN 500 Mdpl KABUPATEN TANGGAMUS Oleh AYU DWI RAMINDA Respirasi tanah merupakan pencerminan aktivitas mikroorganisime tanah. Pengukuran respirasi (mikroorganisme tanah) merupakan cara yang pertama kali digunakan untuk menentukan tingkat aktivitas mikroorganisme tanah. Penetapan respirasi tanah berdasarkan penetapan jumlah CO2 yang dihasilkan oleh mikroorganisme tanah dan jumlah O2 yang digunakan oleh mikroorganisme tanah Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk hayati (Bio Max Grow), pupuk pelengkap Plant Catalyst dan interaksi antara kedua pupuk tersebut terhadap respirasi tanah pada pertanaman bawang putih (Allium Sativum L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial, faktor pertama dosis pupuk hayati Bio Max Grow (B) dan faktor kedua konsentrasi pupuk pelengkap Plant Catalyst (P), setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 24 petak satuan percobaan. Data yang diperoleh dianalisis Ayu Dwi Raminda dengan sidik ragam pada taraf 5% yang terlebih dahulu diuji homogenitas ragamnya dengan menggunakan Uji Bartlett dan adivitasnya diuji dengan Uji Tukey. Rata-rata nilai tengah dari data diuji dengan uji BNT pada taraf 5%. Hubungan antara pH tanah, kadar air tanah, suhu tanah, dan C-organik dengan respirasi tanah diuji dengan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan pupuk hayati 10 ml.L-1 (B1) memberikan nilai respirasi yang lebih tinggi yaitu 61, 42 C-CO2 mg. jam-1 m-2 dibanding dengan tanpa pupuk hayati yaitu 44,52 C-CO2 mg. jam-1 m-2 pada pengamatan 45 hari setelah tanam (HST). Pemberian konsentrasi pupuk pelengkap memberikan nilai respirasi yang berbeda dengan tanpa pupuk pelengkap, tetapi antar pupuk pelengkap P1, P2, dan P3 tidak berbeda, dengan nilai respirasi berurut 51,02 C-CO2 mg. jam-1 m-2, 63,69 C-CO2 mg. jam-1 m-2, dan 59,47 C-CO2 mg. jam-1 m-2 pada pengamatan 45 hari setelah tanam (HST). Terdapat interaksi antara pemberian pupuk hayati dan konsentrasi pupuk pelengkap pada respirasi tanah dipengamatan 45 hari setelah tanam (HST), Perlakuan tanpa pupuk hayati (B0), menghasilkan nilai respirasi tertinggi pada konsentrasi pupuk pelengkap 1,5 g. L-1 yaitu 60,44 C-CO2 mg.jam-1m-2 dan tidak berbeda dengan P1, sedangkan perlakuan pupuk hayati (B1) nilai respirasi tertinggi terdapat pada konsentrasi pupuk pelengkap 1g.L-1 yaitu 91,64C-CO2 mg.jam-1m-2. Kata Kunci : Bawang Putih, pupuk pelengkap, pupuk hayati, respirasi tanah.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Budidaya tanaman |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 49919974 . Digilib |
Date Deposited: | 28 Mar 2018 07:11 |
Terakhir diubah: | 28 Mar 2018 07:11 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/30819 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |