MUHAMMAD IRFAN EKANANDA, 1314121117 (2018) EFIKASI HERBISIDA FLUROKSIPIR MEPTIL TERHADAP GULMA PADA BUDIDAYA TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) BELUM MENGHASILKAN. UNIVERSITAS LAMPUNG, FAKULTAS PERTANIAN.
|
File PDF
ABSTRAK.pdf Download (10Kb) | Preview |
|
File PDF
SKRIPSI FULL.pdf Restricted to Hanya pengguna terdaftar Download (737Kb) |
||
|
File PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf Download (518Kb) | Preview |
Abstrak (Berisi Bastraknya saja, Judul dan Nama Tidak Boleh di Masukan)
Karet (Hevea brasilliensis) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia. Upaya peningkatan produktivitasnya terus dilakukan terutama dalam bidang teknologi budidaya salah satunya adalah dengan pengendalian gulma secara kimiawi dengan menggunakan fluroksipir. Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dosis herbisida fluroksipir yang efektif mengendalikan gulma di pertanaman karet Belum Menghasilkan (TBM), (2) mengetahui apakah terjadi fitotoksisitas pada tanaman karet TBM akibat aplikasi herbisida fluroksipir dan (3) mengetahui perubahan komposisi gulma akibat aplikasi herbisida fluroksipir di pertanaman karet TBM. Penelitian ini dilakukan di Kebun Karet Rakyat, Desa Marga Agung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan dan Laboratorium Gulma Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2016 hingga Maret 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat ulangan dan enam perlakuan yaitu dosis herbisida fluroksipir meptil 216 g/ha (P1), 288 g/ha (P2), 360 g/ha (P3), 432 g/ha (P4), penyiangan mekanis (P5), dan tanpa pengendalian/kontrol (P6). Homogenitas ragam data diuji dengan uji Bartlett, additivitas data diuji dengan uji Tukey, dan perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Herbisida fluroksipir meptil dosis 216 – 288 g/ha efektif mengendalikan gulma total, dosis 216 – 432 g/ha efektif mengendalikan gulma golongan daun lebar, gulma Asystasia gangetica, dan gulma Mimosa pudica hingga 12 MSA serta gulma golongan rumput hingga 4 MSA; (2) Herbisida fluroksipir meptil dosis 216 – 432 g/ha tidak dapat mengendalikan gulma Praxelis clematidea; (3) Herbisida fluroksipir meptil dosis 216 – 432 g/ha menyebabkan terjadinya perubahan komposisi gulma yang semula didominasi oleh A. gangetica dan A. compressus menjadi didominasi oleh P. conjugatum, O. nodosa, dan C. brevifolius; (4) Herbisida fluroksipir meptil dosis 216 – 432 g/ha tidak meracuni tanaman karet TBM; Kata kunci : fluroksipir meptil, herbisida, gulma, karet.
Jenis Karya Akhir: | Skripsi |
---|---|
Subyek: | > Budidaya tanaman |
Program Studi: | Fakultas Pertanian dan Pascasarjana > Prodi Agroteknologi |
Pengguna Deposit: | 201878990 . Digilib |
Date Deposited: | 25 Jun 2018 06:30 |
Terakhir diubah: | 25 Jun 2018 06:30 |
URI: | http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31720 |
Actions (login required)
Lihat Karya Akhir |