TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP KEJAHATAN PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (Studi Di Wilayah Hukum Polres Lampung Tengah)

Reno Adytia Cahya Saputra , 1412011362 (2018) TINJAUAN KRIMINOLOGIS TERHADAP KEJAHATAN PEMERASAN YANG DILAKUKAN OLEH OKNUM LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (Studi Di Wilayah Hukum Polres Lampung Tengah). Fakultas Hukum, Universitas Lampung.

[img]
Preview
FIle PDF
ABSTRAK.pdf

Download (9Kb) | Preview
[img] FIle PDF
SKRIPSI FULL.pdf
Restricted to Hanya pengguna terdaftar

Download (3582Kb)
[img]
Preview
FIle PDF
SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf

Download (3208Kb) | Preview

Abstrak

Pemerasan yang dilakukan oleh oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan tindak pidana terhadap harta kekayaan yang telah diatur dalam KUHP. Saat ini banyak terjadi kejahatan pemerasan yang dilakukan oleh oknum LSM di wilayah hukum Polres Lampung Tengah. Permasalahan dalam skripsi ini adalah: (1) Apakah faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya kejahatan pemerasan yang dilakukan oleh oknum LSM?; (2) Bagaimanakah upaya Polres Lampung Tengah dalam menanggulangi kejahatan pemerasan yang dilakukan oleh oknum LSM? Pendekatan masalah yang digunakan adalah yuridis normatif dan yuridis empiris. Data: studi kepustakaan dan studi lapangan. Analisis data: kualitatif. Narasumber pada penelitian ini terdiri dari Penyidik Kepolisian Polres Lampung Tengah, Ahli Kriminologi dan Akademisi Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Lampung. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: Faktor penyebab terjadinya kejahatan pemerasan yang dilakukan oleh oknum LSM terdiri dari dua faktor, yang pertama adalah faktor internal yaitu rendahnya kualitas moral pelaku yang menyebabkan seseorang merasa tidak malu untuk melakukan tindakan kriminalitas. Kemudian yang kedua faktor eksternal yaitu adanya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh korban sehingga memunculkan celah kesempatan bagi oknum LSM untuk melakukan kejahatan pemerasan. Sedangkan upaya penanggulangan kejahatan pemerasan yang dilakukan oknum LSM oleh Polres Lampung Tengah yaitu menggunakan Tindakan Pre-Emtif yaitu dengan melakukan upaya penanaman nilai dan norma yang baik sehingga norma tersebut dapat terinternalisasi dalam diri seseorang. Yang kedua adalah Tindakan Preventif yaitu memberikan edukasi mengenai kejahatan pemerasan kepada instansi-instansi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, dan juga tokoh masyarakat serta kelompok tertentu yang dimungkinkan menjadi sasaran bagi pelaku tindak kejahatan pemerasan. Yang ketiga adalah Tindakan Represif yaitu dengan cara Reno Adytia Cahya Saputra menjatuhkan pidana seadil-adilnya terhadap pelaku kejahatan pemerasan dan semua pihak yang terkait. Saran dalam penelitian ini adalah Perlu adanya penanaman moral dan kode etik profesi yang dilakukan oleh LSM kepada para anggotanya, serta dibutuhkannya pengawasan yang berkelanjutan kepada LSM oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) agar LSM yang telah diberi izin untuk beroperasi tetap dalam fungsi dan tujuan lembaga itu sendiri. Kemudian Aparat Kepolisian Polres Lampung Tengah agar terus meningkatkan pelayanan, sosialisasi, pembinaan, penyuluhan serta pengawasan mengenai segala aspek tentang hukum pidana baik kepada instansi-instansi pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, tokoh masyarakat dan juga kelompok tertentu yang dimungkinkan menjadi sasaran bagi pelaku tindak kejahatan pemerasan maupun kepada masyarakat Lampung Tengah secara umum agar dapat terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman, tentram dan nyaman. Kata Kunci: Tinjauan Kriminologis, Pemerasan, LSM

Jenis Karya Akhir: Skripsi
Subyek:
Program Studi: Fakultas Hukum > Prodi Ilmu Hukum S1
Pengguna Deposit: 201895565 . Digilib
Date Deposited: 03 Jul 2018 02:14
Terakhir diubah: 03 Jul 2018 02:14
URI: http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/31994

Actions (login required)

Lihat Karya Akhir Lihat Karya Akhir